Sejumlah nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP), Kabupaten Sukabumi, dikagetkan dengan kemunculan kukang yang bergelantung di area dermaga pada Rabu (19/10/2022) malam.
Mereka kemudian melaporkan penampakan hewan itu ke Pengawas Perikanan KKP, Asep Sugiana. Asep bergegas mendatangi lokasi dan mengamankan hewan itu menggunakan karung.
"Saya dapat laporan jam 20.00 WIB kurang lebih tadi malam saya melihat dan ternyata betul ada kukang bergelantungan di atas kabel. Karena itu tahu bahwa kukang kami amankan dan Alhamdullilah pagi tadi saya melaporkan ke pihak BKSDA," kata Asep kepada detikJabar, Kamis (20/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengaku tidak mengetahui asal dari kukang tersebut, ia sempat mengecek ke sejumlah nelayan apakah sebelumnya ada yang memelihara kukang tersebut. "Kan habitatnya jauh ya ini kan (kawasan) dermaga, Ini kita juga cari cari ke teman-teman lain apakah ini ada yang memelihara atau lain sebagainya mereka tidak ada yang mengaku pernah memelihara kukang," ujarnya.
"Temuan ini baru sekali ini saja, teman-teman nelayan pun sedikit aneh ada kukang di sekitar sini. Malam itu kami amankan pakai karung, lalu kita masukan tempat khusus untuk diamankan. Ukurannya sekitar 30 sentimeter," sambungnya.
Asep kemudian menyerahkan hewan dilindungi tersebut ke pihak BKSDA yang langsung datang untuk mengevakuasi hewan nokturnal tersebut.
"Memang sesegera mungkin harus di evakuasi setelah menghimpun laporan diceritakan dari pelapor bahwa kukang itu ditemukan di dermaga (bergelantungan) di kabel listrik, tapi memang kita juga belum tahu ini dari mana, hanya kalau menganalogikan dengan kawasan memang jauh juga dari kawasan," kata Kepala Resort Sukabumi KSDA Sukabumi, Isep Mukti Miharja.
Berdasarkan pengalaman evakuasi kukang sebelumnya, memang banyak ditemukan kasus hewan itu bergelantungan di kabel listrik. "Saya rasa habitat kukang ini masih banyak, hanya yang di khawatirkan itu kenapa dia sampai menuju ke pemukiman, ke tempat orang banyak mungkin perlu pendalaman lebih jauh," ucapnya.
Dalam penglihatan sepintas, Isep menduga kukang tersebut masih liar alias bukan peliharaan. Hal itu dilihat dari sifatnya yang masih liar dan gusar saat akan dievakuasi.
"Kalau penampakan awal itu kukang kelihatan masih liar, saya membacanya sederhana saja, ketika di ganggu, satwa itu apapun ketika menjauh dari kita itu liar, kemudian ketika dia akan merasa terpojokan dia akan menyerang itu diantaranya sederhananya seperti itu," ungkap Isep.
"Kemudian yang saya lihat sementara selintas gigi taringnya masih muncul, kayanya itu kukang bukan peliharaan, kalaupun itu piharaan paling baru satu atau dua hari tidak lama, karena kalau lihat orang memelihara biasanya mereka sudah tahu bahwa bahayanya itu di taringnya dan mereka sudah dipotong taringnya biasanya di kikir gitu," katanya.
Usai diamankan rencananya hewan kukang itu akan dilepasliarkan di kawasan Cagar Alam Sukawayana, di daerah Gunung Tangkil. "Kita akan segera lepas liarkan di kawasan Gunung Tangkil," pungkasnya.
(sya/iqk)