Jalur ke TPA Sarimukti Buruk Bikin Sampah Bandung Menumpuk

Round Up

Jalur ke TPA Sarimukti Buruk Bikin Sampah Bandung Menumpuk

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 20 Okt 2022 06:30 WIB
Jam operasional baru TPA Sarimukti batal diterapkan
Ilustrasi TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung Barat -

Hujan yang terus mengguyur sejak beberapa pekan belakangan membuat area pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat tak bisa dilalui.

Tanah di dalam area pembuangan itu becek dan berlumpur hingga menyulitkan kendaraan masuk menurunkan muatan sampah yang diangkut dari sejumlah daerah di Bandung Raya. Alhasil truk-truk pengangkut sampah terpaksa mengantre hingga sepanjang dua kilometer.

Sopir truk sampah dari Cimahi, Irmansyah (40) mengatakan kondisi jalan yang licin menyebabkan banyak truk yang mogok hingga nyaris terguling akibat menerabas lumpur yang cukup tebal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang jalan TPA jadi licin, penuh sampah dan lumpur. Banyak yang hampir terguling, karena kan lumpurnya cukup dalam sedangkan muatan kita penuh," kata Irman, Selasa (18/10/2022).

Irman mengatakan untuk membuang muatannya terpaksa mengantre hingga berjam-jam karena kendaraan yang hendak masuk ke kawasan TPA Sarimukti harus bergiliran.

ADVERTISEMENT

"Saya antre dari jam 5 subuh, sampai siang ini belum masuk juga. Kondisinya memang harus giliran kalau mau buang sampah. Katanya di dalam becek jalannya dan berlumpur," ucap Irman.

Antrean tersebut telah terjadi sejak sepekan terakhir. Kondisi itu kian memburuk beberapa hari lalu. Tak ayal banyak sopir yang terpaksa menginap di sekitaran TPA Sarimukti karena tak kunjung dapat giliran.

"Tiga hari ini makin parah, kata yang di belakang saya antrenya sampai 2 kilometer. Jadi kalau yang belum kebagian giliran, ya terpaksa menginap di mobil," kata Irmansyah.

Kondisi serupa dialami Didin (50), sopir truk sampah asal Kota Bandung. Ia juga harus mengantre cukup lama demi mendapatkan giliran membuang muatan sampah dari sejumlah pasar di Kota Bandung.

"Saya berangkat jam 8 pagi itu sampai siang belum masuk ke TPA. Akhirnya ya saya cuma bisa angkut 1 rit saja hari ini," kata Didin.

Sementara Bendahara UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Agus Hermawan mengatakan keterlambatan pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti terjadi antara satu sampai dua hari.

"Betul sangat terasa jadi ada keterlambatan pengangkutan sampah dari wilayah yang sudah terlayani. Jadi misalnya (sampah) yang harusnya terbuang senin itu baru bisa dibuang Selasa atau Rabu," ungkap Agus kepada wartawan saat ditemui di Kantor UPT Kebersihan KBB, Rabu (19/10/2022).

Agus mengatakan dalam sehari pihaknya mengangkut hingga 160 ton sampah dari 10 kecamatan yang sudah terlayani. Jika terlambat sehari sampai dua hari, artinya 160 ton sampai 300 ton lebih sampah menumpuk di TPS.

"Penumpukan di TPS ya ada karena terlambat diangkut. Kalau sehari rata-rata 160 ton ya kalau dua hari tinggal ditambahkan saja. Cuma bukan tidak terangkut sampai seminggu, jadi hanya telat sehari atau dua hari saja," kata Agus.

Di tengah kendala yang terjadi di TPA Sarimukti, pihaknya tetap melayani pengangkutan sampah meskipun harus sampai malam. Hal itu karena truk pengangkut sampah memang terlambat datang ke UPT Kebersihan.

"Ini juga banyak truk yang baru datang, padahal mereka sudah antre dari hari kemarin. Jadi kasihan sopir kan harus menginap di TPA karena antre membuangnya," ucap Agus.

Saat ini pihaknya hanya memiliki sekitar 37 unit truk sampah yang bisa beroperasi. Rata-rata dalam sehari ada 50 rit pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti.

"Sebetulnya jumlah armada belum ideal, karena cuma ada 37 yang aktif. Idealnya kan 100-an armada. Tapi dimanfaatkan saja yang ada, sehari itu 50 rit karena satu mobil ada yang 2 rit," ujar Agus.

Pihaknya meminta agar aksesibilitas menuju dan di dalam kawasan TPA Sarimukti bisa segera diperbaiki agar pelayanan pembuangan sampah bisa berjalan maksimal.

"Sopir juga banyak yang mengeluh, selain harus antre lama sampai menginap, jalannya juga bahaya. Jadi di sana berlumpur, bahkan truk sampah Cimahi ada yang sampai terguling, kan kasihan kalau seperti itu," tutur Agus.

Hal tersebut rupanya juga berdampak pada pembuangan sampah yang berasal dari Kota Bandung. Sampah di Kota Bandung ikut terhambat dibuang.

"Jadi sekarang dengan cuaca musim hujan ini ada dampak di TPA Sarimukti. Truk (pengangkut sampah) di situ agak terhambat untung proses membuangnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi di balai kota.

Dudy mengatakan pengangkutan sampah hanya bisa bergiliran satu per satu truk karena kondisi TPA Sarimukti yang diguyur hujan. "Jadi terjadi antrean yang sebabkan keterlambatan ketika balik lagi ke Bandung. Memang jadi ada keterlambatan untung pengangkutan di TPS. Akhir ini cuaca cerah mudah-mudahan kita bisa perbaiki," kata Dudy.

Dudy juga meminta agar petugas kebersihan di lapangan turut mengimbau warga untuk memilah dan mengelola sampah. Hal ini bisa mengurangi beban volume sampah yang dibuang ke TPA.

"Kalau saat ini produksi sampah (Kota Bandung) sekitar 1.500 ton per hari. Sarimukti masih menampung, karena kan ada perluasan juga," kata Dudy.

Sebelumnya, Sopir truk sampah dari Cimahi, Irmansyah (40) mengatakan kondisi jalan yang licin menyebabkan banyak truk yang mogok hingga nyaris terguling akibat menerabas lumpur yang cukup tebal.

"Sampai sekarang jalan TPA jadi licin, penuh sampah dan lumpur. Banyak yang hampir terguling, karena kan lumpurnya cukup dalam sedangkan muatan kita penuh," kata Irman, Selasa (18/10/2022).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mengolah Sampah Organik dengan Maggot Demi Mengurangi Beban TPA"
[Gambas:Video 20detik]
(bba/dir)


Hide Ads