Pemkab Majalengka menganggarkan dana belanja tidak terduga (BTT) sebesar 10-15 miliar. Anggaran itu dicanangkan untuk penanganan bencana alam.
Dana sebesar itu disiapkan sebagai respon pemerintah setempat untuk mengantisipasi bencana alam selama tiga bulan ke depan, mengingat status Majalengka masuk sebagai daerah rawan bencana.
"Untuk BTT kita sudah siapkan. Antara Rp 10-15 miliar. Itu untuk selama tiga bulan Oktober-Desember tahun ini," kata Bupati Majalengka Karna Sobahi, Kamis (13/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dana tersebut sudah dipersiapkan, Karna berharap anggaran tersebut tidak sampai keluar, atau dengan kata lain daerah yang dipimpinnya itu dijauhkan dari segala macam musibah.
"Mudah-mudahan tidak terjadi. Biasanya tidak digunakan (anggaran jika tidak terjadi bencana)," ujar dia.
Karna juga mengaku, pihaknya telah mempersiapkan berbagai macam antisipasi. Sejumlah logistik untuk penanganan bencana alam pun mereka siapkan.
"Makanya berbagai antisipasi kita laksanakan, alat-alat untuk mempercepat solusi ketika terjadi bencana alam kita siapkan," ujar dia.
Sementara itu, data yang dihimpun detikJabar, ada sebanyak 25 kecamatan di Majalengka yang berstatus rawan bencana alam.
Dari puluhan kecamatan itu rata-rata berstatus rawan bencana longsor. Mayoritas rawan longsor berada di wilayah perbukitan dan pegunungan.
Berikut adalah data 25 kecamatan rawan bencana alam tahun 2022:
1. Argapura: potensi gerakan tanah menengah-tinggi berpotensi banjir bandang aliran/bahan rombakan
2. Bantarujeg: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
3. Cikijing: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
4. Cingambul: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
5. Dawuan: potensi gerakan tanah menengah
6. Jatiwangi: potensi gerakan tanah menengah
7. Kadipaten: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
8. Kasokandel: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
9. Kertajati: potensi gerakan tanah menengah
10. Lemahsugih: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
11. Leuwimunding: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
12. Ligung: potensi gerakan tanah menengah
13. Maja: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
14. Majalengka: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
15. Malausma: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
16. Palasah: potensi gerakan tanah menengah
17. Panyingkiran: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
18. Pembantu Banjaran: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
19. Pembantu Cigasong: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
20. Rajagaluh: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
21. Sindang: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
22. Sindangwangi: potensi gerakan tanah menengah-tinggi berpotensi banjir bandang aliran/bahan rombakan
23. Sukahaji: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
24. Sumberjaya: potensi gerakan tanah menengah
25. Talaga: potensi gerakan tanah menengah-tinggi
(dir/dir)