Pemerintah Relokasi 4 Keluarga Korban Terdampak Longsor di Cianjur

Pemerintah Relokasi 4 Keluarga Korban Terdampak Longsor di Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 11 Okt 2022 20:30 WIB
Rumah warga di Cianjur yang tertimbun longsor
Longsor di Cianjur (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Pemerintah kabupaten Cianjur relokasi empat keluarga yang rumahnya terdampak longsor di Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber. Rencananya tanah desa digunakan untuk pemukiman baru warga terdampak bencana di wilayah tersebut.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan bencana longsor di Kampung Warungkuda Desa Salagedang mengakibatkan empat rumah tertimbun. Satu rumah rusak berat dan tiga diantaranya rusak sedang.

"Meski yang tiga rusak sedang, tetap tidak bisa lagi ditempati, karena posisinya ada di bawah tebing yang masih berpotensi mengalami longsor susulan," ujar Herman, Selasa (11/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya Pemkab akan merelokasi empat keluarga yang rumahnya terdampak longsor. Rencananya rumah abruk untuk korban longsor dibangun di atas tanah desa.

Bagi warga yang dianggap mampu, Pemkab akan memberikan stimulan dana untuk pembangunan rumah. Sedangkan warga tidak mampu sepenuhnya akan dibantu pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah koordinasi dengan Kades, kebetulan ada tanah desa yang bisa dimanfaatkan untuk relokasi. Nanti dilihat, dari empat keluarga korban bencana ini mana yang tidak mampu dan masih mampu dari segi ekonomi. Kalau yang mampu sebatas diberi stimulan, sedangkan yang tidak mampu bisa bangun total rumahnya dari dana pemerintah," kata dia.

Selain empat keluarga tersebut, lanjut Herman, pihaknya juga mengarahkan agar warga lain yang terancam bencana untuk direlokasi.

"Memang ada juga yang terancam, karena posisi rumahnya di tebing. Nanti diarahkan untuk direlokasi juga, nanti dibantu dari program rutilahu," ucapnya.

Herman mengatakan lahan yang digunakan untuk relokasi nantinya akan ditukar dengan lahan rumah warga saat ini. Rencananya lahan tersebut ditanami pepohonan untuk mencegah terjadinya longsor di kawasan tersebut.

"Jadi nanti ruslag, yang semula tanah desa jadi pemukiman dan yang asalnya pemukiman jadi tanah desa. Lokasi longsor yang nantinya jadi tanah desa akan ditanami pepohonan agar tidak terjadi lagi longsor atau pergerakan tanah," ucap dia.

Herman juga mengimbau agar masyarakat yang tinggal di tebingan atau dekat dengan sungai agar terus waspada selama cuaca ekstrem berlangsung.

"Diperkirakan cuaca ekstrem ini terjadi hingga pertengahan Oktober. Hujan deras akan mengguyur tanpa bisa diprediksi kapan turunnya. Makanya diharapkan kalau yang rumahnya di tebing atau dekat sungai segera mengungsi apabila hujan deras dalam jangka waktu yang lama," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads