Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong angkat bicara soal Tragedi Kanjuruhan dan tuntutan mundur ke Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. Tak hanya, itu pelatih asal Korea Selatan itu pun siap mundur sebagai pelatih, andai Iriawan mundur.
Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka yang mendalam di belantika sepak bola Indonesia. 132 orang meninggal dunia usai laga derby Jatim yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Ketika itu, tembakan gas air mata yang diletuskan pihak kepolisian membuat suasana menjadi tak terkendali. Akibatnya, penonton yang panik berdesakan hingga akhirnya jatuh korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikSport, Shin Tae-yong mengucap belasungkawa untuk korban tragedi Kanjuruhan. Ia pun turut merasakan duka yang mendalam dan ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban di Kanjuruhan.
"Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai." tulis Shin Tae-yong dalam unggahan instagram-nya.
Setelah itu, menyebut sosok Ketum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai sosok yang mencintai sepak bola. Ia pun menyatakan siap mundur, andai Ketum PSSI harus bertanggung jawab dan mengundurkan diri.
"Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama."
"Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum." tuturnya melanjutkan.
"Itulah filosofi sepakbola saya. Sepakbola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya. Saya dengan masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sepakbola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020. Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya."
"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepakbola Indonesia lebih maju lagi."
"Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia," kata Shin Tae-yong menambahkan.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI Mundur, Saya Mundur
(yum/yum)