Rivalitas dalam Sepak Bola Itu Harus Tetap Ada

Rivalitas dalam Sepak Bola Itu Harus Tetap Ada

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 12 Okt 2022 18:30 WIB
Bobotoh saat mendukung Persib di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ilustrasi Bobotoh di stadion. (Foto: persib.co.id)
Bandung -

Benih perdamaian antarsuporter sepak bola di Indonesia terus ditebar. Upaya mendamaikan kelompok suporter yang berseteru pun kian gencar dilakukan.

Puncaknya, tragedi Stadion Kanjuruhan membuat banyak suporter menyuarakan perdamaian. Tidak terkecuali Viking dan The Jakmania. Kelompok suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta ini memang dikenal punya perseteruan.

Sejak tahun 2000-an, Viking dan Jakmania tidak pernah akur dan selalu terlibat gesekan terutama pada tingkatan akar rumput dan di wilayah perbatasan. Namun sekarang, gerakan perdamaian kedua kelompok ini banyak bermunculan di daerah-daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tingkat pusat, Viking Persib Club (VPC) serius untuk bisa menanggalkan ego dan rivalitas dengan Jakmania dan membuka pintu perdamaian.

Bidang Organisasi dan Keanggotaan Viking Persib Club (VPC) Panca Wirakusumah mengatakan, rivalitas antarsuporter maupun klub yang didukung harusnya hanya terjadi selama 90 menit yaitu ketika klub kesayangan mereka bertanding.

ADVERTISEMENT

"Harapan dan imbauan saya ke teman-teman, ayo rivalitas ini hanya 2x45 (menit) di lapangan," kata Panca dalam live Instagram Gosib (Ngobrolin Persib) di akun @detikjabar, Selasa (11/10) kemarin.

Panca menegaskan, selepas dari pertandingan, kelompok suporter manapun termasuk Viking dan Jakmania adalah saudara dan masih menghormati satu bendera, yakni merah putih.

"Selebihnya kita masih bersaudara, masih satu bendera merah putih. Rivalitas itu hanya 2x45 menit," ujarnya.

Panca juga mengungkapkan, rivalitas memang harus tetap ada untuk menjaga marwah dari sebuah pertandingan sepak bola. Namun rivalitas yang benar adalah dengan tidak saling melukai satu sama lain.

"Rivalitas itu harus tetap ada untuk jaga marwah suatu pertandingan, setelah itu kita bisa ngopi bareng, kita masih berbahasa sama, bendera pun masih merah putih. Kayaknya kalau ribut bukan dengan saudara sendiri," ungkapnya.

"Saya harap perdamaian ini bisa segera terwujud dalam waktu dekat," tutup Panca.

(bba/orb)


Hide Ads