3 Rumah di Warungkondang Cianjur Rusak Berat Akibat Longsor

Tiga rumah di Kampung Cibinong RT 01/RW 07, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Cianjur rusak parah akibat Longsor pada Rabu (12/10/2022) pagi. Bencana itu dipicu gempa beberapa hari lalu dan diperparah hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam.

Cucu Marisanti (52), pemilik rumah, mengungkapkan saat terjadi gempa yang berpusat di Banten dengan kekuatan 5,5 magnitudo, muncul retakan sepanjang 1,5 meter di bagian belakang rumahnya.

"Gempanya kan cukup besar, terasa sampai sini dan mengakibatkan retakan tanah di belakang rumah," ujar dia.

Setelah itu, pada Selasa (12/10/2022) malam, hujan deras mengguyur selama beberapa jam. Akibatnya pada Rabu dini hari, retakan itu semakin parah sehingga tebing setinggi 1,5 meter longsor dan membuat sebagian bangunan rumahnya ikut ambruk.

"Jadi retakan yang kemarin longsor setelah diguyur hujan deras. Panjang retakannya yang akhirnya longsor juga bertambah parah, dari yang asalnya hanya 1,5 meter jadi 5 meter," ungkapnya.

Menurutnya saat terjadi longsor, suaminya yang sedang berada di belakang rumah nyaris tertimpa bangunan yang ambruk dan tersengat aliran listrik.

"Ketika ada longsoran kecil, suami saya berusaha mengamankan barang berharga dan mencabut aliran listrik. Tapi karena itu hampir tertimpa bangunan rumah dan tersengat listrik, karena kan setelah tembok ambruk, air hujan jadi masuk rumah dan membasahi jaringan listrik," tuturnya.

Rumah yang rusak akibat longsor di Warungkondang, Cianjur. Foto: Ikbal Selamet/detikJabar

Sementara itu, Ketua RT 02 Linlin Marlina, mengatakan bencana longsor tersebut mengakibatkan tiga rumah rusak berat. Rinciannya satu rumah rusak akibat terbawa tanah longsor, sedangkan dua rumah lainnya tertimpa bangunan dan tanah longsor.

"Jadi posisinya yang satu rumah rusak berat itu berada di atas tebingan. Sedangkan dua rumah lagi berada di bawahnya. Ketika tanah dan bangunan yang di atas longsor, dua runah lainnya tertimpa. Makanya total ada tiga rumah yang rusak," paparnya.

Akibat bencana tersebut, satu keluarga diungsikan, sedangkan dua keluarga lainnya masih bertahan menempati rumahnya.

"Yang sudah mengungsi baru satu keluarga, yang rumahnya di atas. Karena kerusakannya sangat parah, sudah tidak aman ditempati. Kalau yang dua lagi masih bertahan menempati rumahnya, karena katanya masih ada kamar yang bisa ditempati. Tapi kami sudah imbau agar mengungsi juga, khawatir terjadi longsor susulan," pungkasnya.