Tokidi (60) menjalani kesehariannya sebagai tukang becak di sekitar Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Mendapat upah lebih jadi harapan ketika mengayuh roda tiga nya.
Di hari ulang tahun ke-495 Indramayu, Tokidi tampak ketimbang untung. Wajah senyum terlihat, ketika Pria paruh baya itu ada di barisan para tukang becak dalam Kirab Tunggul Paripurna menuju DPRD Indramayu, Jumat (7/10/2022).
Bagi Tokidi, momen ini jadi kesempatannya membawa pejabat pakai roda tiga usangnya. Terlebih, ia juga bisa merayakan Hari Jadi secara langsung dan tentunya bayaran yang jauh lebih besar dari mangkal sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya Alhamdulillah, tahun ini pertama bisa ikut rombongan. Lumayan dapat Rp 100 ribu. Kalau mangkal mah tidak menentu," kata tukang becak, Tokidi.
Saat ditemui detikJabar usai Kirab selesai, Tokidi mengaku, jadi tukang becak dilakoninya sebagai profesi tambahan selain jadi petani. Warga Desa Arahan Kidul, Kecamatan Indramayu itu sudah puluhan tahun memanfaatkan tenaga untuk mengayuh roda tiga. Mulai dari Jakarta hingga sekarang fokus di Indramayu.
Suka duka jadi tukang becak sering ia alami. Penghasilan tidak menentu tetap dijalankan untuk nafkah istri dan kedua anaknya yang ketika itu masih kecil.
Masih diceritakan Tokidi, untuk menghemat dan bisa merasakan hasil bersama keluarga, ia juga membawa bekal dari rumah. Karena, penghasilan sehari-hari tidak menentu.
"Ya tidak tentu, kadang dapat upah kadang dapat Rp 50 ribu sehari. Saya dari rumah jam 7 dan pulang sekitar jam 5 sore," kata Tokidi sehari-hari jadi tukang becak.
Di akhir ceritanya, Tokidi berharap dapat rutin mengikuti kegiatan Kirab Tunggul ini. Sebab, bisa menambah penghasilan ditengah sulitnya ekonomi.
(dir/dir)