Unsur Forkopimda Kabupaten Indramayu melakukan ziarah di situs makam Raden Bagus Arya Wiralodra. Ziarah ini dilakukan sebagai satu rangkaian di hari jadi Indramayu ke - 495.
Sejarah singkat tentang asal-usul Indramayu dibacakan sebelum memulai ziarah tersebut. Mereka pun sempat berdoa bersama. Dan ditutup dengan nyekar ke sejumlah makam.
Raden Bagus Arya Wiralodra merupakan sosok utama dalam sejarah berdirinya Indramayu. Di tahun 1527 gelar Wiralodra I disandang Arya Wiralodra sebagai pemimpin Padukuhan Cimanuk atau Darma Ayu Nagari (Bupati Indramayu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini salah satu rangkaian HUT Indramayu bagaimana pun kita harus mengingat leluhur untuk menjaga semuanya bahwa kita harus ingat asal usul kita sendiri. Dan lebih menjaga kekompakan di usia 495 tahun," kata Bupati Indramayu Nina Agustina, Selasa (4/10/2022).
Juru Pelihara situs makam Raden Bagus Arya Wiralodra, H. Dasuki menjelaskan letak Makam Raden Wiralodra berada dalam 1 cungkup makam bersama Ki Tinggil. Letaknya yang sejajar di 1 atap sudah ditentukan sejak awal keberadaan situs.
Posisi makam itu sangat mengarah pada perjuangan kedua tokoh tersebut. Diceritakan Dasuki, bahwa pengembaraan Raden Arya Wiralodra dari Bagelen Jawa Tengah ke arah matahari tenggelam (Sungai Cimanuk/Indramayu) didampingi oleh Ki Tinggil.
"Saat melakukan babad dermayu dan mendirikan Indramayu, Ki Tinggil terus menemani Raden Arya Wiralodra," kata Dasuki.
Dikutip dari laman https://indramayukab.go.id/sejarah-indramayu/ bahwa Sejarah Indramayu bermula dari pengembaraan Putra Tumenggung Gagak Singalodra di Bagelen Jawa Tengah. Bersama Ki Tinggil, Arya Wiralodra pergi ke arah matahari tenggelam untuk mencari lembah Cimanuk.
Singkatnya, Kedua tokoh itu akhirnya tiba di lembah Cimanuk dan menemukan Kijang berbulu emas dan bermata intan. Tanda itu diyakini Wiralodra dari seseorang setelah sempat tersesat di Sungai Citarum dan harus berbalik arah.
Pembangunan Padukuhan Cimanuk juga tidak terlepas dari sosok Nyi Endang Dharma. Di tengah kekosongan saat Wiralodra kembali ke menghadap ke orang tua. Nyi Endang Dharma turut menjaga Padukuhan dan bahkan terjadi perang.
Mendengar kabar kesaktian wanita cantik itu, Wiralodra penasaran dan kembali ke Indramayu untuk menguji kesaktian Nyi Endang Dharma. Namun, Nyi Endang Dharma terdesak mundur dan berpesan agar tidak melupakan jasanya karena sama-sama membangun Padukuhan Cimanuk.
Tepat di hari Jumat Kliwon 1 Sura 1577 Tahun Saka bertepatan 1 Muharam 934 Hijriyah atau 7 Oktober 1527 dukuh Cimanuk diresmikan menjadi sebuah Negara Dharma Ayu.
(dir/dir)