Jurit Malam: Suara Misterius di Tengah Sunyi Kebun Binatang Bandung

Jurit Malam: Suara Misterius di Tengah Sunyi Kebun Binatang Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 06 Okt 2022 23:16 WIB
Hewan di Kebun Binatang Bandung.
Hewan di Kebun Binatang Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bandung Zoo) memendam cerita misteri yang jarang diketahui banyak orang. Maklum saja, kisah-kisah ini hanya menjadi teman obrolan para petugas keamanan di area tersebut, terutama para petugas jaga malam.

Bagi para petugas jaga malam seperti Nana Supriatna dan Peri Setiadi, kisah ini bukan hanya isapan jempol belaka. Salah satu dari mereka bahkan pernah merasakan langsung munculnya kejadian astral tersebut, apalagi saat ditugaskan berjaga malam.

"Wah, kalau makhluk astral mah nggak usah diceritain lagi kang, tempatnya juga kan kayak gini. Tapi kita anggapnya yaudah, masing-masing aja asal jangan sampe ganggu," kata Nana saat berbincang dengan tim detikJabar kala mencoba melakukan penelusuran malam hari di kebun binatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandung Zoo saat siang memang menjadi primadona untuk warga Kota Bandung untuk mengisi liburan. Apalagi saat akhir pekan, puluhan anak-anak kecil bisa gampang ditemui berlarian di beberapa sudut area kebun binatang.

Namun, jangan berharap kondisi demikian bisa ditemui pada malam hari. Pasalnya, kebun binatang hanya beroperasi hingga pukul 16.00 WIB. Sehingga saat malam hari, suasana sunyi akan menjadi teman satu-satunya di area rekreasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Malam itu, Nana dan Peri turut menemani penelusuran kami di kebun binantang. Mereka memang terbilang orang anyar sebagai petugas keamanan di sana karena baru bekerja 2 bulan. Hanya saja, pengalaman bertahun-tahun di tempat kerja sebelumnya telah membuat mereka bersiaga ketika bertugas.

Ketika bertugas, baik Nana maupun Peri, sudah punya SOP jaga sendiri. Biasanya, mereka dibagi menjadi 3 regu dengan pembagian shift jaga pagi, malam dan satu regu cadangan. Regu di shift pagi, kata Nana, lebih banyak dibanding regu jaga malam yang hanya berjumlah 4 orang.

"Kalau jaga malam, SOP-nya harus keliling 4 kali. Jam 8, jam 11, jam 2 sama jam 5 subuh. Terus ada titik-titik di semua area itu yang harus dikelilingi, yang jadi area titik kontrol. Jadi harus sampe ke ujung-ujung juga kelilingnya. Kalau itu enggak dikontrol, pasti ketahuan karena harus dilaporin," ucapnya.

Berdasarkan pengalamannya, jam-jam krusial untuk berkeliling jaga malam yaitu pukul 23.00 hingga 02.00 WIB. Di jam itu juga, para petugas diuji mentalnya karena harus melakukan tugas yang memacu adrenalin.

Meski baru 2 bulan bertugas, Nana sudah tahu di mana saja tempat mereka yang tak kasat mata itu sering menampakan eksistensinya. Memang kemunculan mereka tidak begitu fatal, paling bantar hanya sekedar menggangu para petugas jaga malam kebun binatang.

"Udah tahu, titik-titiknya mereka itu di mana aja udah tahu itu mah. Tanpa harus disebutkan yah, karena bagi kita biarin aja itu mah. Paling cuma pengen usil aja," ucap Nana.

Nana beruntung tidak pernah dijaili oleh mahluk tak kasat mata tersebut. Namun berbeda dengan rekannya Peri, yang saat itu juga sedang mengantar tim detikJabar melakukan penulusuran.

Awalnya kami masih mencoba menahan pernyataan tentang mahluk tak kasat mata itu meluncur dari mulut kami. Wajar saja, selain suasana yang gelap dan sunyi, area kebun binatang mayoritas dipenuhi pepohonan tua yang juga berfungsi sebagai hutan kota.

Namun karena rasa penasaran, pertanyaan itu pun akhirnya tetap meluncur. Untungnya, Nana sudah mengajak kami kembali ke area yang dekat dengan lobi utama kebun binatang.

Jadi menurut penuturan Nana, saat itu rekannya Peri mendapat tugas jaga malam. Tugas berkeliling kebun binatang pun lalu Peri lakukan sekitar tengah malam di sana.

Ketika memasuki salah satu area kebun binatang, Peri tergelincir karena pijakannya mendarat di jalan yang licin. Ia lalu terjatuh dan tiba-tiba pengalaman astral itu pun muncul di hadapan Peri.

Ya, suara cekikikan misterius mulanya samar-samar ia dengar setelah tergelincir. Lama-lama, suara itu makin jelas dan seolah menertawakan Peri yang mengalami nasib sial karena terjatuh saat melaksanakan tugasnya.

"Nih yah, temen saya yang di belakang itu pas jaga dia jatuh, eh ada ngetawain. Bener itu mah kang kejadian," ujar Nana yang disambut anggukan Peri dari arah belakang.

Untungnya, kisah ini Nana ceritakan saat kami sudah mau tiba di lobi utama Bandung Zoo. Kami tak bisa bayangkan bagaimana situasinya jika kisah itu diceritakan saat berada di tengah-tengah area kebun binatang.

Meski begitu, Nana memastikan gangguan-gangguan yang terjadi itu tidak begitu mengkhawatirkan. Para petugas yang jaga pun sudah terbiasa dengan situasi tersebut, dan menganggap masing-masing saja dengan kondisi saat jaga malam.

"Ya gimana, tempatnya juga kan gini kang. Akhirnya saya anggap masing-masing aja," katanya mengakhir perbincangan malam itu dengan detikJabar.

(ral/mso)


Hide Ads