Jabar Hari Ini: Ridwan Kamil Dirayu Parpol hingga Tiket Persib Vs Persija Ludes

Jabar Hari Ini: Ridwan Kamil Dirayu Parpol hingga Tiket Persib Vs Persija Ludes

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 29 Sep 2022 22:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana (kanan) menyapa warga saat bakti sosial di Kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Polda Jabar bersama Pemprov Jawa Barat memberikan paket bantuan sembako kepada 2.000 nelayan di wilayah pesisir Pantura yang terdampak kenaikan harga BBM subsidi. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini. Mulai dari Ridwan Kamil dirayu sejumlah Parpol hingga tiket Persib melawan Persija ludes.

Berikut rangkuman berita di Jabar hari ini:

Ridwan Kamil Dirayu Sejumlah Parpol

Ridwan Kamil belum miliki parpol, padahal pria yang kini menjabat sebagai Gubernur Jabar ini digadang-gadang sebagai calon presiden di tahun 2024 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kang Emil sapaan karib Ridwan Kamil bicara soal pilihan partai politiknya nanti. Ia hanya menyatakan tahun ini, Ridwan Kamil bakal mengumumkan parpol mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh.

"Pasti tahun ini," singkatnya seraya meninggalkan Gedung DPRD Jabar hari ini.

ADVERTISEMENT

Meski belum miliki parpol, Partai Golkar siapkan karpet merah untuk Kang Emil.

"Ya semoga menjadi kenyataan insyaallah, insyaallah doakan saja supaya jadi kenyataan. Pokoknya kalau Pak Ridwan Kamil mau masuk Golkar kita siapkan karpet merah, semakin menambah kekuatan Partai Golkar," kata Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid.

Selain Golkar, PKB juga siap tampung Ridwan Kamil, hal tersenyum dikatakan Waketum PKB Jazilul Fawaid.

"PKB partai terbuka untuk siapapun untuk bergabung, apalagi Kang RK yang memiliki pengaruh dan jaringan yang luas, utamanya di Jabar Dengan tangan terbuka kami sambut Kang RK bila mau bergabung bersama PKB, asal selaras dengan visi dan misi perjuangan PKB," kata Jazilul.

Selain itu, Partai Amanat Nasional atau PAN juga rayu Kang Emil agar gabung dengan lartai yang dipimpin Zulkifli Hasan.

"Jika bergabung di PAN, Kang Emil akan mendapatkan full support, full love, dan full energy dalam menapaki jejak perjuangan ke depan," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi hari ini.

Disisilain, Partai NasDem ungkit l mengaku tak masalah dengan rencana Kang Emil masuk Partai Golkar. "Tentu itu hak setiap warga negara bergabung (parpol) atau tidak," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya hari ini.

Meskipun tak masalah, Willy mengungkit tiga komitmen NasDem dengan Ridwan Kamil saat pencalonan sebagai Gubernur Jawa Barat. Apa tiga komitmen tersebut?

"Pertama adalah menjaga Jawa Barat sebagai benteng NKRI, kedua memenangkan Pak Jokowi sebagai calon presiden Partai NasDem, ketiga tidak menjadi anggota parpol manapun. Kalau itu dianggap mungkin sudah tidak relevan itu ya hak yang bersangkutan," ucapnya.

Willy menyebut bahwa rencana Ridwan Kamil bergabung ke parpol itu tidak melanggar Undang-Undang. Tapi, Willy menyinggung soal moral jika Ridwan Kamil mengingkari komitmennya bersama NasDem.

"Dalam hidup ini ada 2 hal, Undang-Undang itu komitmen tertulis, konsensus yang tertulis. Ada moral obligation, moral konsensus yang kemudian tertuang dalam beberapa kesepakatan itu yang kemudian tidak bisa dihapus jejak digital ya," ujarnya.

"Komitmen itu kan dibangun secara terbuka, ya silakan publik menilainya secara terbuka juga," tambahnya.

Emak-emak Ngamuk Laporkan Pencabulan di Kantor Polisi

Puluhan emak-emak menggeruduk Mapolsek Plered, Purwakarta. Mereka datang untuk melaporkan anggota keluarganya menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh A (70) warga Kecamatan Plered seorang guru ngaji di wilayah setempat.

Emak-emak yang membawa korban sudah berada di dalam dan di depan ruang unit Reskrim Polsek Plered. Mereka tengah melakukan laporan polisi. Di saat bersamaan, ketika pelaku dibawa oleh petugas ke ruang periksa, secara spontan emak-emak itu ngamuk.

Mereka berusaha mengejar pelaku diduga untuk menghakiminya. Namun petugas dan keluarga korban lainnya berhasil menahan. Teriakan dan makian kepada pelaku terus terlontar.

Demi menjaga keamanan dari amukan masa yang terus berdatangan, polisi akhirnya langsung membawa pelaku untuk dilimpahkan ke Mapolres Purwakarta.

"Informasi yang kami dapat adalah kasus pencabulan, yang dilakukan oleh seorang kakek kurang lebih usai 70 tahun terhadap anak-anak perempuan usia 11-12 tahun," ujar Kapolsek Plered AKP Suparlan usai meredam amukan warga di Mapolsek hari ini.

Suparlan menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pelaku mengakui perbuatannya namun pihak Polsek plered belum melakukan pemeriksaan lebih mendalami.

"Korban yang sudah melaporkan ada empat orang, untuk motif dan modusnya belum dilakukan pendalaman, mungkin nanti tim penyidik dari polres yang mendalami," katanya.

Sementara salah satu keluarga korban menyebutkan, pelaku sangat tega melakukan aksi keji itu terlebih korban adalah orang anak yatim-piatu.

"Itu orang itu edan, udah pegang-pegang udah melakukan seksualitas," ujar N sambil emosi.

Kini pelaku dan korban diarahkan keMapolresPurwakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut, sementara aksi bejat ini terungkap setelah korban lapor ke keluarga dan lapor polisi.

Daftar Larangan Masuk Kampus Unisba untuk Mahasiswa-Mahasiswi

Universitas Islam Bandung (Unisba) menerapkan aturan baru bagi mahasiswa di lingkungan kampusnya. Di antaranya mahasiswi harus berbusana muslimah hingga mahasiswa dilarang memakai anting.

Aturan ini sesuai dengan Peraturan Peraturan Rektor Unisba NO: 252/F.04/REK/VI/2022 tentang Penggunaan Busana Islami Bagi Mahasiswa di Lingkungan Kampus Unisba yang berlaku sejak 1 September 2022.

Mahasiswi Unisba harus berbusana muslimah selama berada di lingkungan kampus. Namun bagi yang tidak berkerudung dan hendak masuk ke area kampus, ada pengecualian.

Pihak Unisba akan menyediakan kerudung di area pos satpam. Sehingga, yang bersangkutan bisa memakai kerudung lebih dulu agar bisa masuk ke area kampus.

"Semua mahasiswa yang berada di lingkungan kampus mesti menutup aurat dan bagi mahasiswi yang tidak berkerudung namun ada suatu keperluan penting yang mengharuskan masuk wilayah kampus, kita akan sediakan kerudung di pos keamanan agar yang bersangkutan tetap menutup aurat selama berada di wilayah kampus," kata Wakil Rektor III Unisba Amrullah Hayatudin dalam keterangan yang diterima detikJabar hari ini.

Kepala Bagian Peningkatan Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid Unisba Iwan Permana menegaskan perangkat keamanan kampus akan jadi garda terdepan dalam penerapan aturan ini. Petugas akan memastikan mahasiswi yang tak berkerudung tak akan bisa masuk area kampus.

"Jadi, sejak hari ini keamanan kampus akan mencegah mahasiswa yang tidak berpakaian Islami masuk wilayah kampus. Yang tidak berkerudung tidak akan bisa masuk halaman dan gedung kampus," kata Iwan.

Aturan bagi mahasiswi:

Berikut ini daftar lengkap aturan yang berlaku bagi mahasiswi Unisba:

- Busana harus menutup seluruh anggota badan, kecuali muka dan telapak tangan, serta tidak ketat dan tidak transparan
- Busana dapat berupa atasan panjang setengah paha dengan tangan panjang sampai pergelangan tangan
- Bawahan berupa celana panjang atau rok tanpa belahan, rok terusan atau gamis yang tidak berlebihan
- Wajib menggunakan kerudung yang menutup dada
- Tidak memakai perhiasan berlebihan, tidak berhias memakai eye liner, blush on, bulu mata palsu secara berlebihan, dan memakai sepatu bukan selop atau sandal.

Aturan bagi mahasiswa:

Tak hanya berlaku bagi mahasiswi, ada aturan yang berlaku bagi mahasiswa. Berikut ini daftar aturan bagi mahasiswa Unisba:

- Tidak memakai kaus oblong/t-shirt
- Tidak memakai celana ketat
- Tidak memakai celana sobek
- Tidak memakai celana pendek dan/atau tiga perempat.
- Tidak boleh memakai aksesori perempuan seperti kalung (kecuali kalung medis), gelang (kecuali gelang medis), anting
- Harus memakai sepatu dan tidak boleh memakai sandal
- Tidak bertato dan tidak bertindik
- Tidak mencat rambut
- Menata rambut dengan rapi

26 Ribu Lembar Tiket Persib Vs Persija Ludes Terjual

Tiket pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta akhir pekan nanti telah ludes terjual hari ini.

Laga Persib melawan Persija tersaji di ke-11 Liga 1 2022 dan akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (2/10/2022) pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya pada gelombang pertama, tiket laga El Clasico Indonesia itu terjual habis sebanyak 15 ribu lembar dalam waktu satu hari sejak dibuka.

Hari ini, penjualan 11 ribu lembar tiket di gelombang kedua telah diumumkan ludes terjual.

"Kuota tiket pertandingan Persib vs Persija yang dijual pada gelombang kedua dinyatakan sudah habis terjual," kata Persib di situs resmi klub seperti dilihat detikJabar.

Dalam pengumuman itu, Persib menjelaskan saat ini panpel pertandingan tengah memproses e-tiket yang belum terkirim kepada Bobotoh yang sudah melakukan pemesanan tiket.

Selanjutnya, setelah mendapatkan e-ticket, Bobotoh harus melakukan penukaran dengan gelang penanda di tempat-tempat yang sudah ditentukan.

Sadis! Remaja SMP di Sumedang Disiksa Rekan Sebaya

Sebuah aksi pengeroyokan sadis oleh sejumlah siswa SMP terhadap seorang siswa SMP lainnya viral di media sosial. Lokasi pengeroyokan itu diduga terjadi di Kabupaten Sumedang.

Dalam video tersebut tampak seorang anak berpakaian SMP dikeroyok oleh lebih dari 4 orang anak yang berpakaian SMP juga. Dalam video itu korban tampak diinjak-injak hingga tak berdaya.

"Jor rek bebeja kasaha sok, hayang digeleng ku motor (silahkan mau lapor ke siapa, mau dilindas sama motor)," ujar salah seorang pengeroyok dalam video yang dilihat hari ini.

"Ampun a, ampun a, ampun a," lirih teriak korban.

Aksi tersebut bahkan tampak sengaja direkam oleh salah seorang diantaranya. Tidak sampai disitu, korban yang sudah terkapar dan berteriak meminta pertolongan seolah tidak digubrisnya.

Alih-alih berhenti, tubuh korban malah ditabrak oleh sepeda motor milik salah seorang siswa yang melakukan pengeroyok itu.

Polisi membenarkan terkait video viral aksi pengeroyokan sadis sejumlah siswa SMP terhadap seorang siswa SMP lainnya terjadi di Sumedang.

"Benar, kami sudah menelusuri terkait video tersebut. Kejadian itu memang benar terjadi di Sumedang, para pengeroyok itu merupakan siswa SMP di Sumedang," ujar Kasi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana.

Dedi melanjutkan, untuk menindak lanjuti peristiwa itu, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumedang saat ini sudah mendatangi korban dan para pelaku.

"Menurut informasi, kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh keluarga korban dan para pelaku," terang Dedi.

Kendati demikian, sambung Dedi, Polres Sumedang tetap akan melakukan proses sebagaimana aturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.

"Kami saat ini masih dalam proses lidik dan kami akan menindaklanjuti sebagaimana perundang-undangan dan hukum yang berlaku," ucap Dedi.

Halaman 2 dari 2
(wip/mso)


Hide Ads