Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) secara bertahap di 31 kecamatan. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 24.657 paket kebutuhan pokok masyarakat berupa 5 kg beras premium, 3 kg gula kemasan dan 3 liter minyak goreng (@1 liter).
Pada hari pertama operasi pasar, lanjut Dadang, sebanyak 13.500 paket telah disiapkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bandung bagi masyarakat rentan miskin di daerah pembangunan (DP) III,IV dan V.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"OPM tahap pertama dilaksanakan di 22 kecamatan. Untuk DP III dan IV dipusatkan di Kecamatan Cileunyi, sedangkan DP V dipusatkan di Kecamatan Solokanjeruk," tutur Dadang dalam keterangan tertulis, Senin (26/9/2022).
Dadang menjelaskan dalam operasi pasar tersebut harga per paket kebutuhan pokok senilai Rp.160.000. Namun Pemkab Bandung memberikan subsidi senilai Rp. 91.750.
"Jadi, masyarakat yang kurang mampu cukup membayar sebesar RP. 68.750. Mudah-mudahan bisa sedikit meringankan beban ekonomi," jelas Dadang.
Melalui operasi pasar itu, dirinya berharap gejolak ekonomi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat Kabupaten Bandung dapat terus ditekan.
"OPM ini bertujuan membantu masyarakat rentan miskin untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Hal ini tentunya akan berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat yang cenderung menurun," kata Dadang.
Dadang juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (BULOG), Disdagin Kabupaten Bandung dan semua pihak yang telah berperan aktif pada pelaksanaan OPM bersubsidi ini.
Agar pendistribusian berjalan lancar, Ia menginstruksikan Disdagin Kabupaten Bandung agar menginventarisasi penetapan sasaran rumah tangga rentan miskin sesuai dengan data dan fakta dilapangan.
"Jangan sampai salah sasaran. Selain itu, lakukan pemantauan koordinasi terkait ketersediaan bahan pokok di pasar rakyat dan gudang bulog, serta ketersediaan BBM dan LPG di pertamina," ujarnya.
Dadang juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Bandung untuk hemat energi dan menjaga ketahanan pangan.
"Inflasi ini cukup berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan juga BBM. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh masyarakat untuk menghemat energi dan menjaga ketahanan pangan, dengan cara menanam tanaman di pekarangan rumah," tuturnya.
Selain itu, Dadang menyebutkan ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung relatif aman.
"Untuk itu, masyarakat tidak usah panik. Kami, pemerintah daerah bersama unsur pentahelix berupaya untuk memenuhi ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah memaparkan pihaknya telah menyiapkan sebanyak masing-masing 900 paket subsidi untuk masyarakat Kecamatan Bojongsoang, Cilengkrang dan Cileunyi, sementara Kecamatan Cimenyan sebanyak 1.000 paket.
Sedangkan Kecamatan Cicalengka sebanyak 1.300 paket, Cikancung 1.100 paket, Nagreg 1.000 paket, Rancaekek 1.300 paket.
"Untuk DP V, Kecamatan Ibun sebanyak 1.400 paket, Majalaya 1.300 paket, Paseh 1.400 paket dan Kecamatan Solokanjeruk 1.000 paket," ucap Dicky.
(akn/ega)