Sungai Cikiray Mendangkal Buat Hasil Tani Pangandaran Berkurang

Sungai Cikiray Mendangkal Buat Hasil Tani Pangandaran Berkurang

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Kamis, 22 Sep 2022 01:30 WIB
Tangkapan layar Drone pesawahan areal Desa Karangbenda
Tangkapan layar Drone pesawahan areal Desa Karangbenda (Foto: istimewa/dok. Desa Karangbenda)
Pangandaran -

Lahan sawah seluas 60 hektar di Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran sudah tak ditanami petani selama 20 tahun. Lahan tersebut tak ditanami karena Sungai Cikiray yang mendangkal.

Kepala Desa Karang Benda Asep Kasih Sanjaya membenarkan adanya keluhan warga soal lahan pesawahan yang sudah puluhan tahun tak ditanami petani Ada banyak faktor yang membuat area sawah tersebut tidak digarap.

"Ya betul warga Karangbenda mengeluhkan adanya sawah yang sudah lama tak digarap sudah 20 tahun," kata Asep saat diwawancara detikJabar, Rabu (21/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya lahan sawah yang tidak ditanami ada seluas 60 hektar yang dimiliki 104 orang. "Salah satu penyebabnya kondisi aliran sungai Cikiray yang semakin dangkal," ucapnya.

Sungai Cikiray salahsatu sumber pengairan sawah Karangbenda yang berbatasan dengan Desa Karangjaladri. "Sungainya mengalami pendangkalan dan penyempitan ruas sungai," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan jika sungai dangkal aliran air ke sawah sangat minim. Padahal semula hasil panen saat musim padi di Desa Karangbenda bisa mencapai 100 ton.

Sementara saat kondisi sungai Cikiray dangkal dan minim air. Panen padi dari pesawahan Karangbenda hanya menghasilkan 25 ton per musim.

Asep mengatakan, sudah menerima banyak keluhan dari warga saat hasil panen padi warganya tidak maksimal. "Sudah kami usahakan penanganan dengan pengerukan sungai manual," katanya.

Namun untuk pengerukan, ujar Asep, masih memerlukan lebih banyak lagi biaya, karena panjang sungai 3 KM.

"Kami sudah menjadikan usulan prioritas untuk pengerukan sungai Cikiray, namun sampai saat ini setiap musyawarah perencanaan pembangunan kabupateb belum terakomodir. Padahal desa adalah kekuatan ekonomi, dan mayoritas bekerja sebagai petani," katanya.

Ia mengatakan pesawahan di samping sungai Cikiray menjadi pemasok padi terbesar di Desa Karangbenda.

"Selain kondisi tersebut, apabila musim hujan sawah tersebut terendam. Beberapakali dalam setiap musim panen, salalu gagal lantaran tergenang air banjir," katanya.

Penyebab utamanya perairan masuk ke sawah dan aliran sungai saat banjir selalu tidak mengalir normal. "Jika aliran ingin normal memang harus ada pengerukan dan pembangunan tanggul," ucapnya.

Informasi yang diterima, luas area sawah se Kabupaten Pangandaran 16.700 hektare. Untuk panen padi yang gagal pada Maret 2022 mencapai 50 hektare.

Sementara hasil panen per hektare untuk sawah produktif di Pangandaran rata-rata produksi 62 kwintal. Tetapi masih ada sawah produktif yang menghasilkan 58 kwintal per hektarnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads