Warga Ungkap Keganjilan Kupon Gerak Jalan saat Cairkan BLT BBM

Warga Ungkap Keganjilan Kupon Gerak Jalan saat Cairkan BLT BBM

Nur Azis - detikJabar
Selasa, 20 Sep 2022 10:53 WIB
Kupon untuk gerak jalan yang diambil dari BLT BBM warga
Kupon untuk gerak jalan yang diambil dari BLT BBM warga. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Polemik kupon gerak jalan di tengah pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) di Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara terus bergulir. Warga pun banyak yang mengungkap keganjilan atas kupon tersebut.

Seperti yang diungkapkan warga berinisial HS. Saat pencarian BLT BBM, ia mengaku diharuskan membawa uang Rp 15 ribu.

"Saya saat itu dikasih barcode untuk pencairan BLT BBM, tapi dengan syarat diharuskan membawa uang sebesar 15 ribu rupiah," ungkap HS kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia awalnya tidak mengetahui maksud diharuskan membawa uang tersebut. Namun ia kemudian paham uang tersebut untuk pembelian kupon gerak jalan.

"Pas sampai di kelurahan baru tahu harus beli kupon gerak jalan sebanyak lima lembar dengan harga satu lembarnya Rp 3 ribu rupiah, berarti 5 lembar itu Rp 15 ribu, terangnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, kupon gerak jalan yang dijual kepada keluarga penerima manfaat (KPM) BLT BBM tersebut beragam jumlahnya.

"Warga yang lain ada yang harus membeli Rp 30 ribu, Rp 45 ribu," ujarnya.

Menurutnya, jika pembelian kupon dilaksanakan sukarela, maka warga seharusnya tidak diwajibkan dan dipatok membeli kupon tersebut.

"Seharusnya kan jangan ditarget, kalau untuk partisipasi maka seharusnya seikhlasnya saja mau beli satu lembar atau dua lembar, karena kebutuhan orang menggunakan uang BLT BBM itu kan beda-beda, ada yang lagi butuh banget tapi dipotong segitu kan jadi berkurang banget," paparnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya berinisial DG. Saat pencairan BLT BBM tersebut, ia diharuskan membawa uang Rp 30 ribu untuk kupon gerak jalan tersebut.

Ia pun mengaku bahkan sampai meminjam kepada tetangga lantaran saat itu ia tidak memiliki uang sepeser pun.

"Saya diharuskan membawa uang sebesar Rp 30 ribu. Lantaran saya tidak punya uang, maka saya bela-belain pinjam ke tetangga, baru setelah cair baru saya kembalikan uangnya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Lurah Talun Rinny Mulyati mengatakan, penyaluran BLT BBM kepada 592 penerima di kelurahan Talun telah dilaksanakan pada Selasa (13/9/2022).

"Alhandulillah kegiatan penyaluran tersebut berjalan lancar dan kepada warga masyarakat diimbau untuk berhati-hati, kalau ada apa-apa langsung konfirmasi kepada pihak kelurahan, mudah-mudahan tidak ada masalah apapun dikelurahan Talun yang tidak sesuai kaitannya dengan BLT BBM," paparnya kepada wartawan.

Disinggung soal pungutan dengan modus kupon gerak jalan, Rinny menyanggah. Menurutnya, pembelian kupon gerak jalan itu tidak didasarkan atas unsur paksaan. Hal itu kaitannya dengan partisipasi warga masyarakat dalam rangka hari jadi Kelurahan Talun.

"Itu bukan pungutan dengan modus kupon, kebetulan kami akan mengadakan Milangkala Kelurahan Talun, karena ini untuk partisipasi menyambut Milangkala Kelurahan Talun dan kami pun tidak memaksa karena pembelian kupon tersebut nantinya kembali lagi buat warga masyarakat," paparnya.

"Kami hanya meminta partisipasinya kepada warga masyarakat untuk mensukseskan Milangkala Kelurahan Talun, semua warga untuk bisa berpartisipasi dalam acara dimaksud, semoga tidak jadi masalah karena ini kita setahun sekali memperingati Milangkala Kelurahan Talun," Rinny menambahkan.

(orb/orb)


Hide Ads