Ribuan Buruh Kepung Gedung Sate Rabu Besok!

Ribuan Buruh Kepung Gedung Sate Rabu Besok!

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 20 Sep 2022 15:00 WIB
Massa buruh tiba di Gedung Sate, Kota Bandung. Mereka menggelar demonstrasi soal upah minimum hingga THR yang tidak dibayarkan.
Gedung Sate. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfenderasi Serikat Pekerja Selurih Indonesia (KSPSI) bakal mengepung Gedung Sate di Kota Bandung, Rabu (21/9/2022) besok.

"Aksi besok pada dasarnya kita sudah sudah siap, titik kumpul Pulul 09.00 WIB di Monumen Perjuangan dan longmarch pukul 10.00 WIB ke Gedung Sate," kata Ketua KSPSI Jabar Roy Jinto via sambungan telepon, Selasa (20/9/2022).

Roy memastikan ribuan buruh yang tergabung dalam KSPSI dari 27 kabupaten/kota di Jabar bakal datang untuk menyuarakan aksinya. Kantor Gubernur Jawa Barat itu dipilih sebagai titik pusat aksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"3-5 ribuan, perwakilan KSPSI se Jawa Barat," ujarnya.

Roy mengungkapkan, tuntutan yang akan dibawa butuh. Pertama adalah meminta dibatalkannya kenaikan harga BBM. Kedua, meminta pemerintah mencabut UU Cipta Kerja, khususnya klaster Ketenagakerjaan.

ADVERTISEMENT

"Ketiga kita meminta kepada Gubernur Jabar, ini tuntutan lokalnya untuk merevisi Kepgub 2022 tentang upah minimum, terbukti di Bulan September ini ada kenaikan BBM yang berdampak terhadap kenaikan sembako," jelasnya.

"Harusnya harus ada penyesuaian dong, harus fair. Jangan sampai ada kenaikan BBM, harga-harga naik, inflasi kita juga sebelum kenaikan BBM 4,8 di bulan Juli itu, apalagi dengan kenaikan BBM ini pakar ekonomi termasuk pemerintah memprediksi juga akan mencapai 6-8 persen, masa upah buruhnya gak naik," ungkapnya.

Menurutnya, daya beli masyarakat akan kesulitan naik. Sebab di saat bersamaan justru tidak ada tambahan pendapatan.

"(Tuntutan) keempat, (meminta) untuk upah minimun 2023 untuk ada kenaikan. Kalau kenaikan BBM 30 persen, kita minta kenaikan upah 20-24 persen," tuturnya.

Pesan Bagi Ridwan Kamil

Roy sendiri mengingatkan agar kenaikan upah buruh dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Jika tidak, buruh tak akan mendukung Ridwan Kamil yang dikabarkan bakal maju di Pilpres mendatang.

"Perspektif buruh, ketika kepala dserah atau pemrintah sesuai dengan harapan buruh, artinya aspirasi buruh diikuti akan menjadi kredit point yang bagus, akhirnya buruh akan memihak kepada pemimpin yang memperhatikan nasib buruh," kata Roy via sambungan telepon, Selasa (20/9/2022).

"Ketika aspirasi buruh tidak didengarkan, maka buruh pun tidak akan mendukung," tambahnya.

Menurut Roy, Ridwan Kamil harus berani menaikan upah buruh di Jabar jika citranya ingin terlihat baik, apalagi Ridwan Kamil dalam dua tahun ke belakang tak menaikkan upah buruh.

"Dia (buruh) kan lihat kebijakan dan track record, dua tahun terakhir Ridwan Kamil nggak naikkan upah, beda dengan DKI yang berani keluar dari PP 36 dan menaikan upah 5,1 persen, walaupun digugat Apindo, itu persoalan lain," jelasnya.

Menurutnya tahun ini merupakan momentum bagi Ridwan Kamil dan menaikan upah buruh. Ini jadi momentum bagus jika Ridwan Kamil ingin mengakhiri tugasnya dengan kesan manis sebagai gubernur di mata buruh.

"Kita tahu Ridwan Kamil akan berakhir di 2023, nah kalau dia ingin dapatkan dukungan dari buruh tentu momentum pengupahan ini adalah salah satu momentum bahwa dia merupakan kepala daerah yang punya kebijakan terhadap buruh," tuturnya.

"Ini terakhir, karena nanti 2024 yang menetapkan Pj Gubernur Jabar, untuk 2023 ditetapkan November 2022 dan untuk 2024 ditetapkan November 2023," tuturnya.

(wip/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads