Buruh Kepung DPRD Cimahi: Tolak Kenaikan BBM-Tuntut UMK Naik

Buruh Kepung DPRD Cimahi: Tolak Kenaikan BBM-Tuntut UMK Naik

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 19 Sep 2022 15:04 WIB
Aksi buruh di Cimahi
Aksi buruh di Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi terus terjadi di antaranya. Setelah mahasiswa kali ini giliran buruh yang menolak kebijakan pemerintah tersebut.

Sekitar 1.500 buruh bersama organisasi masyarakat (ormas) dan mahasiswa di Kota Cimahi mengepung Kantor DPRD Kota Cimahi pada Senin (19/9/2022). Para buruh mengawali aksi unjuk rasa tersebut dengan longmarch dari kawasan industri.

Longmarch tersebut melalui Jalan Amir Machmud yang merupakan jalur arteri di Kota Cimahi. Alhasil arus lalulintas dari arah Bandung menuju Padalarang sempat tersendat karena iring-iringan massa buruh yang memakan separuh badan jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini instruksinya kita all out, tapi massa sadar yang terkumpul dan ikut aksi hanya sekitar 1500 orang. Mereka longmars dan semua ikut. Kita tidak ada sweeping, hanya berhenti di setiap pabrik mengajak massa sadar buat ikut aksi," ungkap Ketua KASBI Kota Cimahi Siti Eni

Aksi tersebut demi menuntut harga BBM yang sudah naik dibatalkan. Ia mengatakan jika pemerintah Kota Cimahi harus tegas menolak kenaikan BBM dengan pernyataan langsung.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah bukan hanya menampung aspirasi buruh, tapi juga berstatement mendukung perjuangan buruh dan masyarakat menolak kenaikan harga BBM dan mencabut UU Omnibuslaw," ungkap Siti Eni.

Kenaikan BBM tersebut dinilai berdampak pada banyak sektor, terutama sektor ekonomi yakni ditandai dengan kenaikan harga sembako yang kian sulit dijangkau masyarakat menengah kebawah. Untuk itu pihaknya meminta supaya pemerintah bisa menstabilkan harga sembako.

"Kita lihat hari ini dengan kenaikan harga bbm itu sangat berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan pengeluaran kita. Masyarakat khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka," tutur Siti Eni.

Tuntutan lain dari massa aksi, kata Siti Eni, yakni kenaikan UMK Kota Cimahi pada tahun 2023 mendatang sebesar 25 persen selaras dengan kenaikan harga BBM yang sangat signifikan.

"Kenaikan upah itu kita meminta 25 persen karena kita tidak lagi memakai PP 78 yang kita anggap itu sangat tidak manusiawi," ucap Siti Eni.




(dir/dir)


Hide Ads