Dear Warga Sumedang, Hubungi Nomor Ini Jika BLT Dipotong

Dear Warga Sumedang, Hubungi Nomor Ini Jika BLT Dipotong

Nur Azis - detikJabar
Senin, 19 Sep 2022 15:30 WIB
A large payment in Indonesian cash
Ilustrasi uang. (Foto: Getty Images/iStockphoto/CraigRJD)
Sumedang -

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengimbau warga melaporkan jika ada oknum yang melakukan pemotongan atau permintaan sumbangan dari bantuan langsung tunai (BLT) BBM dan sembako.

"Bila ada oknum (Pos, Korlap, Pejabat setempat, Dinsos dan lain-lain) yang memotong atau meminta sumbangan dari BLT tersebut, laporkan disertai bukti pelanggaran ke nomor WA," ungkap Dony dikutip detikJabar dari akun Instagram pribadinya, Senin (19/9/2022).

Dony menyebut, BLT BBM dan sembako untuk di wilayah Sumedang sendiri mulai dicairkan pada September dan Oktober 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk BLT BBM sebesar Rp 300 ribu akan dicarikan pada September dan Oktober 2022. Sementara untuk BLT sembako sebesar Rp 200 ribu pada September 2022," terangnya.

Jumlah kuota di Kabupaten Sumedang sendiri ada sebanyak 152.152 Penerima Manfaat (KPM) dari Kementerian Sosial. Ia pun mengimbau uang yang diterima untuk membeli sembako atau kebutuhan lain di warung manapun.

ADVERTISEMENT

"Belanjakan untuk sembako dan kebutuhan lainnya di warung mana saja," terang Dony.

Warga yang akan melapor bisa menyertakan bukti pelanggaran ke nomor WhatsApp dibawah ini :

Sumedang Simpati Quick Response (SSQR) : 0811 2349 199, PT Pos Indonesia : 0812 2333 0332 dan Kementerian Sosial : 0811 1022 2210.

Berita sebelumnya, sejumlah warga penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM di Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara diduga diwajibkan membeli kupon acara gerak jalan seharga Rp 30 ribu terlebih dulu dalam pencairannya.

Acara gerak jalan sendiri konon dalam rangka memeriahkan acara peringatan hari jadi kelurahan. Dalam acara tersebut konon akan dimeriahkan dengan adanya door prize. Seperti pengakuan keluarga Dadang sebagai salah satu keluarga penerima BLT BBM.

"Saya kan keluarga penerima BLT BBM dan kata tokoh masyarakat harus dipotong 30 ribu buat beli kupon gerak jalan," ungkapnya kepada sejumlah wartawan, Jumat (16/9/2022).

Atas dasar kebersamaan dengan warga lainnya, keluarga Dadang pun menuruti terkait potongan BLT tersebut. Dimana keluarganya diharuskan membeli kupon gerak jalan terlebih dulu, baru kemudian diberikan selembar kertas berisikan barcode untuk pencairan BLT BBM di kelurahan.

"Setelah itu baru diberikan barcode untuk pencairan BLT di kelurahan," ujarnya.

Dadang menyebut, adanya pemotongan BLT seperti ini baru pertama kali terjadi. "Pokoknya semua warga dipotong segitu dan saya ikut-ikut saja, saya pikir biar adil semua," ucapnya.

(orb/orb)


Hide Ads