Rahasia Umur Panjang Sukarsih Veteran di Hiroshima 2 Sukabumi

Rahasia Umur Panjang Sukarsih Veteran di Hiroshima 2 Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 17 Sep 2022 09:00 WIB
Sukarsih.
Sukarsih. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Sukarsih namanya, ia adalah salah seorang veteran Laskar Wanita (Laswi) Indonesia yang masih hidup hingga usia hampir 100 tahun. Dia tinggal di Kampung Pojok Tengah, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.

Meski sudah tak bisa berdiri tegak, ingatan Sukarsih masih melekat kuat saat ditanya perjalanan dia bekerja kepada tentara Jepang hingga berjuang bersama tentara pejuang kemerdekaan.

Dalam Piagam Tanda Kehormatan Menteri Pertahanan RI, Sukarsih tercatat lahir pada 07 Februari 1925 atau sekitat berusia 97 tahun. Namun ia memperkirakan usianya sudah melebihi 100 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sanes emut deui, emak mah pan kantos kuli ka Jepang. Tos langkung saratus ge da zaman kiwari mah teu aya akte (Bukan ingat lagi, emak kan kerja ke (tentara) Jepang. Sudah lebih 100 tahun, dulu tidak ada akte)," kata Emak Sukarsih saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

Tedi Ginanjar selaku anggota Penyuluh Kehutanan Swadaya (PKSM) Jabar sekaligus Ketua Yayasan Cagar Budaya Kota Jepang Pojok Gunung Kekenceng (Hiroshima Dua) juga menegaskan sosok Sukarsih menjadi saksi hidup dalam pembentukkan Hiroshima 2 di Sukabumi.

ADVERTISEMENT

"Beliau itu dulu waktu zaman dibangunnya Kota Hiroshima 2 suka kuli pasir di Sungai Cikupa kemudian karena mungkin kecapean kerja seperti itu maka beralih dagang (makanan tradisional papais atau leupeut singkong) di situ, dagang ke romusha-romusha, ada yang dari Jawa, ada juga orang Belanda yang dipekerjakan Jepang," kata Tedi.

"Beliau saksi hidup pembangunan Hiroshima 2 sampai kemerdekaan. Sekaligus tahu bahwa tanah yang di situ dipakai oleh Jepang karena beliau rumahnya di pojok dengan orang tua dan kakak-adiknya," sambungnya.

Selain berjualan, Sukarsih juga bekerja sempat membersihkan senjata para veteran, memasak dan mencuci pakaian tentara. Rahasia umur panjangnya itu didapat karena ia tak pernah mengkonsumsi obat-obatan kimia.

"Beliau itu jarang minum obat-obatan karena zaman dulu jarang obat kimia. Usia remaja itu kan jarang obat-obatann pakai godogan kaya misalnya daun cecenet, tanaman-tanaman yang herbal dan tradisional. Alhamdulillah usianya panjang," ungkapnya.

tapi di usianya yang renta, Sukarsih mau tidak mau harus mendapatkan perawatan. "Kalau sekarang memang karena kalau tidak dibantu dengan obat kimia badannya udah renta dan tidak mempan obat-obatan tradisional, akhirnya ke puskesmas karena dapat jaminan kesehatan," tambahnya.

Atas jasanya tersebut, Sukarsih juga mendapatkan jaminan upah sebagai tanda terima kasih negara atas dedikasinya dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tiap bulannya ia mendapatkan uang kadeudeuh sebesar Rp 2 jutaan.

"Dapat (uang kadeudeuh) sejak tahun 2017," tutupnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads