Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat telah selesai melakukan proses nekropsi atau bedah bangkai macan kumbang (Panthera pardus melas) yang mati setelah menyerang warga Sumedang.
Dari hasil investigasi nekropsi yang dilakukan BBKSDA di Bandung Zoo pada Senin (12/9) kemarin, disimpulkan macan tutul Jawa berwarna hitam itu mati karena traumatik.
"(Hasil) nekropsi itu memang traumatik. Memang kalau kita analisa antara hasil TKP lokasi, dan hasil nekropsi nyambung," kata Kepala Sub Bagian Humas BBKSDA Jabar Halu Oleo saat dihubungi pada Selasa (13/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, bangkai macan kumbang yang menyerang tiga warga Sumedang menjalani nekropsi atau tindakan investigasi untuk mengetahui penyebab kematian hewan buas tersebut.
Proses nekropsi dilakukan berdasarkan permintaan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat di Bandung Zoo.
Dalam proses nekropsi itu, Bandung Zoo menurunkan dua tim dokter dan satu tim paramedis. Mereka akan membedah bangkai macan kumbang berjenis kelamin betina itu.
"Ada dua tim dokter kami yang turun dan tim paramedis didampingi orang BKSDA. Nanti yang menjelaskan hasilnya BKSDA bukan kewenangan kami," kata Marcomm Bandung Zoo Sulhan Syafii saat dihubungi detikJabar.
Setelah dinekropsi, menurutnya bangkai macan kumbang itu akan segera dikuburkan. "Bangkainya nanti paling dikubur atau dibakar yah," ucap Sulhan.
(bba/yum)