"Sudah normal kembali KBM-nya, anak-anak sudah bisa masuk sekolah," kata Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi saat dikonfirmasi detikJabar via telepon, Selasa (13/9/2022).
Dedi mengatakan genangan air timbul dari luapan air Sungai Citumang usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Pangandaran. Namun ia memastikan, tidak ada kerusakan saat banjir menggenang SLBN Widiasih.
"Itu dari luapan air sungai, curah hujannya kan tinggi kemarin itu. Tapi Alhamdulillah nggak ada kerusakan, aset-aset seperti komputer juga berhasil diselamatkan," ungkapnya.
Dedi memastikan ruang kelas yang tergenang sudah dibersihkan dari sisa-sisa banjir kemarin. Murid di SLBN Widiasih juga sudah mengikuti pembelajaran dengan normal.
"Kemarin diliburkan sehari, terus kita lakukan pembersihan sarana dan prasarana di sana. Sekarang sudah normal kembali kondisi sekolahnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SLB Negeri Widiasih Riyan Akbar mengatakan banjir mulai merendam sekolah sejak Minggu (11/9) pukul 22.00 WIB malam. Air mulai meluap ke dalam ruangan kelas pukul 01.00 WIB setinggi betis orang dewasa. Ruangan kelas, aula, mushola dan bengkel sekolah terendam banjir.
"Luapan air mulai masuk sekolah setinggi mata kaki orang dewasa. Namun tidak ada kerusakan karena semalam ada yang piket, tetapi lumpur dan sampah berserakan ke dalam ruangan," katanya.
Ia mengatakan SLB Negeri Widiasih sudah menjadi langganan banjir setiap tahun. Hal itu karena sekolahnya berada di dekat sungai, yang menyebabkan air banjir hanya berlangsung sebentar.
"Ini bukan kali pertamanya kami beres-beres ruangan karena banjir, sudah tiap tahun ada kalo curah hujan tinggi. Kondisi air paling lama terendam hanya 6 jam, sesudah itu pasti mulai surut," kata Riyan. (ral/mso)