.webp)
Jembatan penghubung Cianjur dan Sukabumi di Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat putus diterjang luapan air sungai. Akibatnya warga, terutama anak sekolah sulit beraktivitas.
Relawan Tangguh Bencana (Retana) Desa Cimenteng, Irlan, mengatakan ambruknya jembatan penghubung 2 kabupaten itu terjadi pada Selasa (13/9) dini hari.
Hal itu disebabkan air sungai yang meluap usai diguyur hujan deras sejak Senin (12/9) sore hingga malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi akibat air sungai yang meluap, sehingga tanah di bawah jembatan terkikis. Akibatnya jembatan menjadi ambruk dan terputus," kata dia, Selasa (13/9/2022).
Menurutnya jembatan yang dibangun sejak 1997 itu merupakan akses satu-satunya warga Kampung Patrol Desa Cimenteng menuju Desa Caringin Gegerbitung atau sebaliknya.
Putusnya jembatan tersebut membuat warga sulit beraktivitas. Bahkan beberapa orang warga terpaksa melalui sungai agar bisa sampai ke desa seberang.
"Ini jadi akses satu-satunya, apalagi untuk siswa dari Cimenteng menuju sekolahnya di Gegerbitung. Tidak sedikit yang memaksa untuk lewat sungai, itu juga kalau airnya tidak deras. Kalau deras terpaksa menunggu dulu," kata dia.
Dia mengaku jika ada jalan alternatif dari Desa Cimenter menuju Desa Ciringin, namun akan membutuhkan waktu lebih lama lantaran jaraknya yang cukup jauh.
"Ada jalan memutar, tapi jauh. Jaraknya sekitar 3 kilometer. Jadi memang putusnya jembatan menghambat aktivitas masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Sekretarisnya BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis, mengatakan petugas BPBD bersama dinas terkait sudah meninjau ke lokasi untuk meninjau sekaligus mengusulkan perbaikan secepatnya.
"BPBD dan dari Dinas PUPR sudah ke lokasi, kita upayakan agar jembatan segera dibangun lagi, supaya aktivitas masyarakat kembali berjalan normal," pungkasnya.
(dir/dir)
