Kerusakan proyek pembangunan bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya akibat banjir sungai Citanduy yang terjadi Senin (12/9/2022) dinihari cukup signifikan
Tumpukan material yang menjadi tubuh bendungan utama yang telah dibangun dalam beberapa bulan terakhir jebol disapu air bah.
"Jadi pembangunan bendung utama Leuwikeris itu tidak seluruhnya dinding beton. Tapi berupa tumpukan lapisan material batu yang dipadatkan. Beton hanya bagian bawahnya saja. Jadi ibaratnya kita itu membuat atau memindahkan gunung ini mah," kata Amat (48) warga Desa Ancol Cineam sekaligus pekerja di proyek itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kejadian jebolnya tubuh bendungan utama yang sedang dibangun itu diawali oleh jebolnya tanggul saluran pengelak atau saluran pengalih.
"Kan untuk membangun bendungan utama itu, air sungai Citanduy dibelokan dulu ke saluran pengelak. Dibuat tanggul agar lokasi bendungan utama yang sedang dibangun bisa kering. Nah tadi malam itu air besar sekali, bandang. Tanggul yang membelokkan air ke saluran pengelak jebol," kata Amat.
Jebolnya tanggul itu kemudian membuat air masuk ke lokasi pembangunan konstruksi tubuh bendungan utama. Padahal konstruksi bendungan utama berupa tumpukan batu itu belum kuat, sehingga langsung jebol.
"Dari atas sini memang terlihat kecil, padahal tumpukan batu itu lebarnya lebih 200 meter. Karena belum kuat akhirnya jebol, alat berat tidak terselamatkan. Tapi untungnya para pegawai berhasil menyelamatkan diri," kata Amat.
Dia menambahkan saat kejadian di sekitar lokasi proyek hujan tidak terlalu deras. "Disini sejak kemarin sore pun hujannya tidak deras. Mungkin di daerah hulu sungai deras, sehingga bandang ke sini," kata Amat.
Menjelang pagi banjir yang menerobos lokasi pembangunan bendungan berangsur surut. Karena para pekerja proyek langsung berusaha memperbaiki kerusakan di tanggul saluran pengelak.
Baca juga: Ulah Hacker Bjorka buat Ridwan Kamil Resah |
Di sisi lain hal ini membawa berkah bagi masyarakat. Di lokasi yang sebelumnya terendam air, rupanya meninggalkan ikan yang terjebak di kubangan-kubangan kecil, bahkan tergeletak di rerumputan.
"Pagi-pagi ramai warga memungut ikan, iya memungut bukan menangkap. Ikan-ikan tergeletak karena airnya surut," kata Acih warga lainnya.
Sebelumnya Humas proyek bendungan Leuwikeris Rahmat membenarkan jika lokasi proyek terdampak banjir.
"Ya banjir tadi malam berdampak ke pekerjaan. Airnya besar," kata Humas proyek bendungan Leuwikeris Rahmat, Senin (12/8/2022).
Dia mengatakan alat berat tidak sempat dievakuasi karena memindahkan alat berat butuh waktu. "Alat berat kan lama ya," kata Rahmat.
Terkait dampak kerusakan Rahmat mengaku belum bisa memberikan penjelasan. "Nanti dikirim rilisnya," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan secara total progres pembangunan bendungan Leuwikeris sudah mencapai 82 persen. "Kalau progres pembangunan keseluruhan sudah 82 persen," kata Rahmat.