Mitos Kejantanan Pria dan Sejarah Situ Sarkanjut di Garut

Mitos Kejantanan Pria dan Sejarah Situ Sarkanjut di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 11 Sep 2022 08:00 WIB
Situ Sarkanjut di Garut.
Situ Sarkanjut di Kabupaten Garut (Foto: Hakim Ghani/detikJabar).
Garut -

Sebuah situ atau danau bernama Sarkanjut terkenal di Kabupaten Garut. Situ Sarkanjut kerap dikaitkan dengan mitos soal kejantanan pria.

Situ Sarkanjut terletak di Kampung Sarkanjut, Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut. Lokasinya, berada sekitar 20 kilometer di arah Utara perkotaan Garut.

Situ Sarkanjut, memang tak biasa. Namanya, tak lazim didengar dan terkesan jorok. Bukan tanpa alasan. Kanjut, dalam bahasa Sunda berarti penis atau alat vital pria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka tak heran jika danau kecil dengan ukuran sekitar dua hektare itu kerap dikait-kaitkan dengan mitos perihal kejantanan pria.

Menurut informasi yang dihimpun, awal mula Sarkanjut berasal dari cerita mitos seorang sesepuh kampung tersebut yang mendapat bisikan gaib saat tengah bertarung dengan Belanda.

ADVERTISEMENT

Sesepuh itu dibisiki untuk memegang kemaluannya tiga kali untuk membuat masyarakat kampung tersebut selamat dan menang. Kemudian warga setempat diceritakan selamat dan terhindar dari pasukan Belanda.

Lantas, seberapa besar kebenaran mitos tersebut? detikJabar berbincang dengan Herman (58), salah seorang sesepuh Kampung Sarkanjut.

Menurut Herman, cerita awal mula Situ Sarkanjut terjadi di zaman dahulu kala. Cerita bermula dari kedatangan seorang pemuka agama, bernama Mbah Sura Adipraja.

Mbah Sura, kata Herman, yang saat itu menjadi seorang pejabat setingkat camat di kawasan Cianjur, menolak untuk memberikan upeti kepada Belanda.

"Beliau kemudian hijrah ke Garut dan datang ke wilayah ini," kata Herman.

Kemudian, setelah itu kata Herman, dengan kesaktiannya, Mbah Sura kemudian membuat sebuah danau dibantu masyarakat setempat dan dinamai Situ Sarkanjut.

"Ditambak sendiri kemudian dibantu oleh masyarakat," katanya.

Perihal nama Sarkanjut sendiri, kata Herman, bukan berasal dari alat vital pria. Melainkan dari kanjut yang berarti tempat untuk menyimpan.

"Kanjut itu tempat untuk menyimpan. Jadi, dulu di daerah sini dijadikan wilayah untuk mengurus benda pusaka. Benda pusaka itu kemudian dikanjuti atau diberi tempat," ungkap Herman.

Sejarah Situ Sarkanjut yang diungkap Herman, juga diamini oleh Warjita, salah seorang sejarawan asal Garut. Warjita mengatakan, cerita tersebut konon terjadi di sekitar abad 17 atau 18.

"Memang hasil penelusuran yang saya lakukan juga demikian. Itu ceritanya terjadi di sekitar abad ke-17 atau ke-18," kata Warjita kepada detikJabar.

Warjita juga mengatakan sejarah terbentuknya Situ Sarkanjut berkorelasi dengan salah seorang tokoh bernama Mbah Sura Adipraja.

Situ Sarkanjut sendiri kemudian berkembang dan jadi seperti sekarang. Saat ini, selain dipakai untuk memancing oleh masyarakat, Situ Sarkanjut juga jadi lumbung air untuk mengaliri area persawahan masyarakat.

(mso/mso)


Hide Ads