Sejumlah teori konspirasi menyelimuti proses pembangunan Piramida Agung Giza. Ada yang menyebut bangunan itu dibuat oleh alien dan teori lainnya. Namun faktanya pembangunan Piramida itu tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan alien.
Penamuan cabang Sungai Khufu, cabang Sungai Nil yang mungkin mengalir di sebelah lokasi, diyakini menjadi media yang membantu mengangkut batu untuk konstruksi Piramida. Para peneliti meyakini, sungai yang mengalir tepat di dekat Piramida Agung Giza memudahkan batu-batu 'raksasa' diangkut ke lokasi.
Cara tersebut memungkinkan terciptanya pembangunan struktur buatan manusia tertinggi di dunia selama sekitar 4.000 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikInet, sekelompok peneliti dari Prancis, China, dan Mesir berkolaborasi dalam sebuah proyek untuk melacak butiran serbuk sari yang membatu dalam sedimen di sekitar Giza.
Mereka mencoba merekonstruksi kemungkinan jalur air, cabang Sungai Nil, membantu para pekerja membuat Kompleks Piramida Giza.
"Analisis paleoekologi telah membantu merekonstruksi sejarah aliran Sungai Nil selama 8.000 tahun di daerah ini, menunjukkan bahwa bentang air sebelumnya dan permukaan sungai yang lebih tinggi sekitar 4.500 tahun yang lalu memfasilitasi pembangunan Kompleks Piramida Giza," tulis mereka di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Piramida Giza awalnya mengabaikan cabang Sungai Nil yang sudah tidak berfungsi," kata mereka seperti dikutip dari Popular Mechanics, Jumat (9/9/2022).
Para peneliti menyebut cabang Sungai Khufu dari Sungai Nil memungkinkan navigasi ke komplek Pelabuhan Piramida. Namun, sejarah lingkungannya yang tepat masih belum jelas
Jadi, untuk mengetahuinya, kelompok tersebut mengandalkan pola vegetasi yang diturunkan dari serbuk sari untuk merekonstruksi variasi fluvial di dataran banjir Giza.
"Setelah tingkat tegakan tinggi bersamaan dengan Periode Lembab Afrika, hasil kami menunjukkan bahwa bentangan air Giza merespons aridifikasi bertahap yang didorong oleh insolasi di Afrika Timur, dengan tingkat Nil terendah yang tercatat pada akhir Periode Dinasti," kata mereka.
Dengan Sungai Nil lebih dari 6 km jauhnya dari Giza sekarang, jaraknya mungkin jauh lebih dekat selama pembangunan Piramida. Tim menyimpulkan, cabang Khufu tetap berada pada ketinggian air yang tinggi selama pemerintahan Raja Khufu, Khafre, dan Menkaure. Raja-raja tersebut memfasilitasi transportasi bahan bangunan ke Kompleks Piramida Giza.
Selain itu, para peneliti menggali butiran serbuk sari fosil yang terperangkap di sedimen dan lapisan batuan daerah itu. Dari hasil penelitian menunjukkan rumput berbunga ditemukan di dekat lokasi.
Terdapat rumput yang sama yang masih melapisi Sungai Nil, dan bukti tambahan tanaman rawa, jenis tanaman yang membutuhkan waktu untuk berkembang di sekitar tepi badan air.
Temuan ini menyebabkan para peneliti menentukan bahwa aliran air di dekat Giza adalah salah satu sumber kehidupan, sampai daerah tersebut mulai mengering di era setelah pembangunan Piramida.
(mso/mso)