Bandung punya sebuah patok atau tugu penanda nol kilometer yang berada di Jalan Asia Afrika. Lain cerita di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
Dua daerah yang jadi kota/kabupaten satelit atau penunjang Kota Bandung itu tak punya jejak keberadaan titik nol kilometer yang tercatat dalam sejarah.
Meskipun saat ini ada sebuah tugu berbentuk angka nol yang terbuat dari besi kemudian dibubuhi cat berwarna oranye dan hijau di tengah Alun-alun Kota Cimahi. Tugu itu bisa dengan mudah diartikan oleh siapapun jika lokasi tersebut merupakan titik 0 kilometer.
Namun faktanya, tugu tersebut bukan merupakan titik nol kilometer Kota Cimahi. Meskipun diakui dengan jelas keberadaan tugu tersebut akhirnya menimbulkan persepsi keliru masyarakat yang tinggal di Cimahi atau sekadar melintas Alun-alun Cimahi tersebut.
"Sebetulnya bukan titik 0 kilometer, tapi sejarahnya itu adalah titik sumbu. Tugu itu dibangun sekitar 2014-2015. Mungkin kurang penggalian sejarahnya," kata Kepala Seksi (Kasi) Pertamanan dan Dekorasi pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, Mira Nurmeita Gantini, kepada detikjabar belum lama ini.
Menurut Mira titik 0 tersebut merupakan garis pertemuan atau sumbu X dan Y dari beberapa arah. Pertemuan garis sumbu X dan Y itulah yang kemudian diimplementasikan menjadi titik 0.
"Sebetulnya itu garis pertemuan atau sumbu X dan Y. Jadi itu diambil dari garis tengah Pendopo DPRD, garis tengah Jalan Gandawijaya, dan Masjid Agung Cimahi. Semuanya disatukan dan jadilah titik pertemuannya di situ," ucap Mira.
Ia sendiri tak mengetahui dan memahami dimana letak 0 kilometer Kota Cimahi. Namun, pada waktunya taman Alun-alun Cimahi bakal direvitalisasi oleh Pemprov Jabar, keberadaan titik tersebut akan ditegaskan fungsinya.
"KalauCimahi titik nolkilometernya dimana, saya juga kurang paham karena harus ke dinas lain yang punya sejarahnya. Tapi soal tugu itu, memang nanti ada rencana revitalisasi dari provinsi, nanti mungkin akan dipertegas soal sumbu 0 kilometer itu," tutur Mira.
(mso/mso)