Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Mulai dari insiden truk fuso yang menabrak belasan sepeda motor di Jalan Cianjur-Sukabumi, hingga keras Viking Girls melawan pelecehan perempuan di stadion.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini, Selasa (6/9/2022):
Horor Truk Fuso Tabrak Belasan Motor di Cianjur
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah truk fuso hilang kendali dan menabrak belasan sepeda motor yang tengah terparkir di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Pasar Gekbrong, Cianjur, Selasa (6/9/2022). Beruntung tidak ada korban dalam kecelakaan di jalur tengkorak tersebut.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula ketika truk Fuso bernomor polisi B 9123 F dikemudikan oleh Hendi, melaju dari arah Sukabumi menuju ke arah Cianjur. Namun, saat melalui kawasan Pasar Gekbrong, truk hilang kendali dan oleng ke arah kiri.
"Saat menempuh jalan lurus dan menurun, truk hilang kendali dan melaju ke kiri jalan," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur Iptu Hadi Kurniawan.
Truk itu menabrak 14 sepeda motor yang terparkir di kawasan pasar. Laju truk pun terhenti usai beberapa motor terlintas bagian depan truk.
"Total 14 motor yang tertabrak, beberapa diantaranya sampai terlindas," kata dia.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun satu orang mengalami luka ringan. "Korban jiwa tidak ada, satu orang luka dan sudah dibawa ke klinik terdekat," ucapnya.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang terjadi pada Selasa siang tersebut. "Dugaan sementara sopir hilang kendali, apakah hilang kendalinya karena mengantuk atau remblong kita masih selidiki," pungkasnya.
Sejumlah napi koruptor bebas dari Lapas Sukamiskin. Napi koruptor yang bebas mulai dari Patrialis Akbar hingga Zumi Zola.
Mereka bebas dari Lapas Sukamiskin pada Selasa (6/9/2022). Adapun nama-nama tenar yang bebas dari Sukamiskin di antaranya mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, eks hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar hingga mantan Gubernur Jambi Zumi Zola.
Kalapas Sukamiskin Elly Yuzar membenarkan soal bebasnya napi tipikor tersebut. Menurutnya, ada sejumlah napi yang hari ini bebas.
"Mereka bebas bersyarat. (dibebaskan) karena memenuhi hak mereka sesuai Undang-undang," ujar Elly kepada detikJabar.
Elly tak menyebutkan secara rinci siapa saja yang bebas dari Lapas Sukamiskin. Namun di antaranya ada beberapa napi yang sempat menjabat di pemerintahan.
"Tidak ingat betul, tapi ada Patrialis Akbar, Suryadharma Ali, Zumi Zola," kata Elly.
Menurut Elly, mereka bukan bebas murni, melainkan bebas bersyarat. Mereka pun masih harus wajib lapor ke Bapas Bandung.
"Mereka bebas bersyarat, masih harus wajib lapor ke Bapas Bandung sampai habis," katanya.
Selain itu, tiga mantan kepala daerah di Jawa Barat menghirup udara bebas. Mereka bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin usai menjalani hukuman atas kasus korupsi.
Ketiga kepala daerah tersebut yakni eks Bupati Subang Ojang Sohandi, eks Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dan eks Bupati Indramayu Supendi. Mereka bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin pada hari ini.
"Ada Ojang (Sohandi), Irvan (Rivano Muchtar), dan Supendi," ujar Kalapas Sukamiskin Elly Yuzar kepada detikJabar.
Elly menuturkan ketiga mantan bupati itu bebas bersyarat. Mereka masih tetap wajib lapor ke Bapas Bandung. Selain itu, gerak gerik mereka juga tetap diawasi oleh kejaksaan.
Polisi menangkap pembunuh Mohammad Royan Fauzan Adzim (25), yang jasadnya ditemukan di kamar mess di Gang Maskan, Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu pada 27 Agustus 2022.
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif mengatakan, pelaku berinisial AU alias Ndut (31) berhasil ditangkap di wilayah Tangerang, Banten pada 5 September 2022.
"Kita tangkap pelaku di daerah Tangerang, Banten. Yang bersangkutan sempat melarikan diri. Dari awal kita melaksanakan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Dan akhirnya kita bisa menangkap pelaku tadi malam di daerah Tangerang, Banten," kata Lukman di Mapolres Indramayu, Selasa (6/9/2022).
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda ditemukan tewas di dalam kamarnya. Kondisi korban saat ditemukan mengalami luka di kepala hingga ditemukan ceceran darah di kamar.
Apapun korban diketahui bernama Mohammad Royan Fauzan Adzim (25). Warga Tulungagung, Jawa Timur itu, ditemukan tewas di mes Mubaligh, Gang Maskan, Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (27/8/2022) subuh.
Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti yang digunakan pelaku saat akan menghabisi nyawa korban seperti satu unit sepeda motor, satu buah linggis dan beberapa barang bukti lainnya.
Lukman menuturkan motif di balik aksi pembunuhan sadis tersebut karena pelaku menaruh dendam kepada korban.
"Motifnya balas dendam. Jadi pelaku ini dulunya adalah salah satu jamaah LDII, tapi dikeluarkan karena perilakunya. Pelaku ini merasa sakit hati, karena saat keluar (dari LDII) dia mendapat perundungan dari jamaah-jamaah lainnya di media sosial," kata dia.
"Karena sakit hati, pelaku akhirnya mencari jamaah LDII yang ada di mess. Kebetulan korbannya ini adalah calon mubaligh di LDII dan dia berada di kamar yang bertuliskan Mubaligh. Hingga akhirnya sasaran pelaku adalah korban ini," kata Lukman menambahkan.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku membunuh korban di dalam kamar dengan menggunakan linggis yang ada di lokasi. Pelaku menghantam bagian kepala korban dengan menggunakan linggis sebanyak dua kali.
"Jadi linggis itu bekas kegiatan kurban saat Idul Adha dan disimpan di lokasi tersebut. Pelaku mencari alat (linggis) setelah dia melihat target yang akan dihabisi nyawanya. Saat itu kamar dalam keadaan tidak terkunci," kata dia.
Lukman menyebut, aksi pembunuhan itu juga disertai dengan aksi pencurian. Sebab, usai melakukan aksi pembunuhan, pelaku mengambil barang-barang milik korban diantaranya satu unit telepon genggam dan dompet.
Saat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kaki pelaku karena berusaha melawan petugas saat akan ditangkap.
"Karena pada saat penangkapan, pelaku ini berusaha melakukan perlawanan terhadap petugas. Sehingga akhirnya petugas harus melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku," kata Lukman.
Akibat aksi pembunuhan tersebut, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 ayat (3) KUHP. "Pelaku diancam hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun," kata Lukman.
Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya hingga Raffi Ahmad dan Budi Dalton masuk dalam bursa Pilwalkot Bandung 2024 versi Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC). Atalia menduduki peringkat pertama.
Survei IPRC dilakukan pada 1.002 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling. Dalam simulasi terbuka kandidat calon Wali Kota Bandung, persentase Atalia Praratya berada di urutan pertama, yakni 18,8 persen. Kemudian, Wali Kota Bandung Yana Mulyana berada di urutan kedua yakni 18 persen. Selisih tipis dengan Atalia.
Kemudian, di urutan ketiga ada anggota DPR RI M Farhan dengan raihan 5 persen. Disusul Budi Dalton sebesar 2,9 persen, dan artis Raffi Ahmad sebesar 2,2 persen.
Atalia mengaku belum bisa menanggapi hasil survei IPRC itu. Bahkan, Atalia baru mengetahui ada nama dirinya dalam hasil survei tersebut.
"Pertama kaget dulu. Mengucapkan terima kasih. Ini penghargaan dan kepercayaan dari masyarakat," kata Atalia, Selasa (6/9/2022).
Lebih lanjut, Atalia mengaku berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga tentang dirinya yang masuk bursa Pilwalkot. "Saya masih belum bisa berpikir lebih jauh.Terutama karena saya seorang istri, seorang ibu, saya juga harus diskusikan," ucapnya.
Atalia juga menjelaskan kegiatan dirinya yang menghadiri berbagai acara sejatinya hanya menjalankan tugas. Ia mengaku hal tersebut tak berkaitan dengan soal hasil survei kandidat Wali Kota Bandung.
Ia mengaku berkegiatan merupakan hal yang ia senangi. Terlebih lagi, hal tersebut bisa bermanfaat langsung ke masyarakat.
Atalia juga mengaku berencana informasi tentang hasil survei itu disampaikan ke Ridwan Kamil. Ia ingin berdiskusi terlebih dahulu. Atalia juga mengaku belum punya gambaran soal Pilwakot Bandung 2024.
Selain sebagai kandidat calon wali kota potensial, Atalia juga menduduki peringkat kedua sebagai calon wali kota potensial. Atalia mendapatkan angka sebesar 20,9 persen. Sedangkan, Yana Mulyana berada di urutan pertama sebesar 21,8 persen. Ketiga ada M Farhan sebesar 4,8 persen.
Pelecehan seksual pada dunia olahraga masih saja ditemukan. Belakangan, kasus pelecahan yang dialami perempuan terjadi di dalam stadion saat pertandingan sepak bola berlangsung.
Kampanye untuk menyetop aksi pelecehan seksual di dalam stadion gencar dilakukan, termasuk oleh Viking Girls, suporter perempuan Persib Bandung.
Salah satu cara yang dilakukan Viking Girls yakni dengan memasang spanduk besar bertuliskan 'Stop Pelecehan Seksual Di Stadion'. Spanduk itu terpampang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat laga antara Persib melawan RANS Nusantara FC, Minggu (4/9/2022) kemarin.
Ketua Umum Viking Girls Risna Juliawati membenarkan soal pemasangan spanduk tersebut. Spanduk berlatar putih itu membentang di tribun VIP Barat Selatan Stadion GBLA.
"Iya itu yang bikin kita (Viking Girls). Kita bikin sendiri, ngecat sendiri itu mulai pengecatan sampai pemasangan," kata Risna saat dihubungi detikJabar melalui sambungan telepon, Senin (5/9/2022).
Risna mengungkapkan alasan Viking Girls memasang spanduk tersebut karena masih adanya aksi pelecehan seksual di stadion yang dialami oleh kaum perempuan.
Ia mengungkapkan kasus pelecehan di stadion terjadi pertama kali saat laga antara Persib melawan Persebaya Surabaya di ajang Piala Presiden 2022 beberapa waktu lalu.
"Itu kan beberapa kali kita dapat pelecehan seksual. Kita awalnya saat pertandingan Persib vs Persebaya di GBLA itu anggota kita ada yang kena pelecehan, tapi nggak tahu itu pelakunya oknum Bobotoh atau oknum suporter lawan kita nggak tahu," ungkapnya.
Karena kejadian itu, Viking Girls mulai mengkampanyekan agar pelecehan seksual tidak lagi terjadi di dunia olahraga khususnya di dalam stadion sepak bola.
Viking Girls juga telah meminta kepada panpel pertandingan Persib Bandung untuk membuat jalur khusus bagi perempuan yang ingin menyaksikan pertandingan langsung di dalam stadion.
"Cuma memang sejak kejadian itu kita up ke sosmed soal sport sexual harassment ini, kita dapat dukungan akhirnya kita minta ke panpel untuk dibuatkan jalur khusus perempuan," ujarnya.
"Alhamdulilah pada saat lawan Madura United (30 Juli) itu ada jalur khusus perempuan, masuk ke tribun, petugas pengecekan juga perempuan karena sebelumnya nggak ada," sambungnya.
Menurut Risna kampanye sedikitnya berhasil menekan aksi pelecehan di dalam stadion saat laga digelar di Bandung. Namun Viking Girls kembali menemukan aksi tak senonoh yang dilakukan oknum suporter saat away ke Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Setelah itu di Bandung alhamdulilah udah aman ternyata ada juga pas away ke Sleman tapi bukan dari kita yang kena tapi dari suporter perempuan Sleman yang kena," ungkapnya.
Dari situlah, Viking Girls kembali getol mengampanyekan aksi serupa yang ujungnya banyak bermunculan para suporter perempuan yang mengaku pernah mendapat pelecehan saat ada di stadion.
"Makanya kita dari situ gencar lagi menggemborkan hal ini biar apa biar sadar gitu kalau kita perempuan juga pengen aman dan nyaman pas nyetadion," ucap Risna.
Risna menjelaskan pelecehan seksual di stadion masih sering terjadi. Sebab mayoritas penonton yang datang lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan. Padahal marwahnya, laki-laki seharusnya melindungi perempuan, bukan melecehkan.
"Karena mungkin untuk perempuan nyetadion masih sedikit yah dibanding laki-laki, jadi masih rawan. Makanya dengan begitu kedepan mudah-mudahan tidak ada lagi hal gitu (pelecehan), biar pada sadar seharusnya laki-laki melindungi kita," tuturnya.
Suara lantang dari Viking Girls terkait pelecehan seksual terhadap perempuan di stadion ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari pemain hingga manajemen Persib Bandung. salah satunya Erwin Ramdani.
Winger Persib Bandung ini mengharapkan tidak ada lagi aksi pelecehan seksual yang terjadi pada pertandingan sepak bola, baik di dalam maupun luar stadion. Karena menurut Erwin, sepak bola merupakan tontonan yang tujuannya menghibur masyarakat.
"Saya emang baru dengar sih, tapi saya harap kejadian ini tidak terulang lagi karena tentunya sepak bola adalah hiburan untuk memberikan tontonan bagi masyarakat dan sebaiknya dilakukan dengan hal positif," kata Erwin kepada detikJabar, Selasa (6/9/2022).
Erwin menuturkan, pada pertandingan sepak bola internasional, suporter yang hadir di stadion bisa merasa nyaman dan aman. Itu terlihat dari banyaknya kalangan yang hadir tidak hanya laki-laki dewasa, namun ada juga perempuan hingga anak-anak.
"Di luar negeri juga kan semua bisa menonton bukan hanya perempuan, anak kecil, kakek, nenek bisa menonton. Jadi saya harap sepak bola bisa dijadikan alat untuk hiburan semua kalangan," tegasnya.
Kepolisian angkat bicara terkait banyaknya dugaan pelecehan seksual yang kerap terjadi saat pertandingan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kejadin pelecehan seksual yang terjadi di Stadion GBLA.
"Memang belum ada laporan situasi itu, kita juga belum analisa kejadian tersebut," kata Ibrahim via sambungan telepon, Selasa (6/9/2022).
Terkait informasi ini, pihaknya akan terus memberikan imbauan kepada para penonton, salah satunya tetap menjaga jarak agar tindakan pelecehan seksual ini bisa terhindari.
"Harapannya kita berikan imbauan kepada masyarakat di sana untuk jaga jarak, tempat duduk kalau diatur tertib bakal tertib, bisa antisipasi permasalahan itu," jelasnya.
Ibrahim juga meminta kepada penonton, khususnya penonton perempuan agar jangan segan jika menjadi korban pelecehan seksual untul laporkan kepada pihak kepolisian.
"Kalau ada kejadian itu, sebaiknya dilaporkan," ujarnya.
Simak Video "Video Truk Muatan Kertas Terguling di Semarang, Satu Pemotor Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(ral/dir)