Ragam Aksi Mahasiswa Tolak BBM Naik di Purwakarta dan Subang

Ragam Aksi Mahasiswa Tolak BBM Naik di Purwakarta dan Subang

Dwiky Maulana Vellayati, Dian Firmansyah - detikJabar
Selasa, 06 Sep 2022 16:41 WIB
Mahasiswi pingsan di sela demo tolak kenaikan BBM di Purwakarta.
Mahasiswi pingsan di sela demo tolak kenaikan BBM di Purwakarta. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Reaksi kenaikan harga BBM masih terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Purwakarta. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII (Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia) berunjuk rasa.

Mahasiswa yang berjalan kaki menuju gedung DPRD Purwakarta sempat giliran berorasi di sekitar jalur masuk ke arah Gerbang Tol Jatiluhur. Membawa poster terkait penolakan BBM, puluhan demonstran membentuk lingkaran dan menutup akses tersebut.

Namun diduga karena panasnya sengatan matahari yang cukup panas membuat seorang mahasiswi jatuh pingsan. Ia terpaksa digendong dan dibawa ke ruang pos polisi Ciganea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai melakukan aksi di titik itu, mahasiswa kembali melanjutkan perjalanannya dan berakhir di depan pintu masuk area kantor DPRD.

"Tuntutan pertama bahwa kita ketahui bahwa Indonesia hari ini sudah tidak baik-baik saja, dalam artian ekonomi kita masih belum bangkit tapi nyatanya oligarki dengan jelas menaikkan harga BBM," ujar Koordinator aksi, Kusnadi, Selasa (06/09/2022).

ADVERTISEMENT

Kusnadi mengatakan, aksi unjuk rasa ini menegaskan dua hal yang jadi tuntutan mahasiswa. Pertama adalah menolak keras kenaikan BBM yang jelas sudah membuat rakyat semakin sulit. Kedua adalah memberantas mafia migas yang merugikan negara dan masyarakat.

"Kegiatan hari ini cabang PMII Purwakarta pertama menolak keras kenaikan harga BBM. Kedua adalah pemerintah harus usut tuntas mafia migas," tegasnya.

Sejumlah perwakilan DPRD Purwakarta akhirnya menemui para demonstran dan mereka melakukan audiensi di kantor dewan.

Saling Dorong di Subang

Aksi menolak kenakan harga BBM juga dilakukan puluhan mahasiswa dari PMII dan BEM di Subang. Mereka menggeruduk Kantor DPRD Subang, Selasa (6/9/2022) siang. Kedatangan ratusan mahasiswa ini terkait penolakan naiknya harga BBM.

Pantauan detikJabar, puluhan orang sempat terjadi saling dorong dengan polisi yang berjaga di depan Kantor DPRD.

Ketua PMII Subang Ibnu Fajar Ruli mengatakan, dalam aksi ini mahasiswa menuntut tiga hal penting yang perlu disampaikan langsung kepada pemerintah pusat, di antaranya, penolakan kenaikan minyak, memberantas mafia minyak, serta meminta BBM bersubsidi yang harus tepat sasaran.

"Kami PMII dan mahasiswa di Subang menuntut tiga hal, pertama menolak kenaikan BBM, kedua berantas mafia minyak, satu lagi BBM subsidi harus tepat sasaran," ujar Ibnu kepada awak media.

Demo di DPRD Subang.Demo di DPRD Subang. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar

Setelah meminta agar ditemui oleh anggota DPRD, mahasiswa akhirnya beraudiensi. Dalam audiensi ini, mahasiswa meminta kepada anggota DPRD Subang memberikan surat rekomendasi kepada pemerintah pusat agar membatalkan dari kenaikan BBM.

Sementara itu, anggota DPRD Subang Ujang Sumarna mengungkapkan DPRD Subang akan menyampaikan beberapa tuntutan dari mahasiswa.

"Surat rekomendasi sudah kami terima dari mahasiswa, tentunya kita akan serahkan ke DPR RI agar disampaikan kepada pemerintah pusat keluhan dari masyarakat, Subang khususnya untuk memikir ulang dan mengkaji kembali dari kenaikan BBM," kata Sumarna.

Setelah mendapatkan kesepatakan, puluhan mahasiswa Subang pun langsung keluar ruangan dan membubarkan diri.

(orb/orb)


Hide Ads