Tenaga Non ASN di Kabupaten Pangandaran menjerit karena honor mereka selama 4 bulan terakhir belum dibayarkan, terutama para tenaga kesehatan (nakes).
Pengakuan tersendatnya honor non ASN diungkap salahsatu nakes di Puskesmas Kabupaten Pagandaran.
"Terakhir honor turun itu April, dari Mei hingga September belum ada," kata salah satu Nakes yang enggan menyebutkan namanya kepada detikJabar, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain honor, uang kegiatan dan petugas vaksinasi belum dibayarkan. "Semua tenaga Non ASN yang udah punya Surat Perjanjian Kerja (SPK) belum juga dibayar," ucapnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran Asep Kemal membenarkan belum adanya pembayaran kepada tenaga non ASN di bawah Dinkes.
"Terkait keterlambatan kami tidak bisa memberikan jawaban, karena ada dinas terkait, kami hanya mengatur peng SPJ-an, pengklaiman, dan pelaporan keuangan," kata Asep saat dihubungi DetikJabar.
Pihaknya mengaku sudah memberikan laporan ke Dinas Keuangan. "Semuanya sudah dilaporkan udah diajukan, bahkan honor tim vaksinasi, pengawas dan nakes Pangandaran belum terbayarkan, udah mah dikit, belum terbayarkan," ucapnya.
Sementara Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Pangandaran Hendar mengatakan, beberapa SKPD yang tenaga non ASN nya sudah dibayarkan, adapun beberapa yang belum, diantaranya nakes, karena sangat besar pembayarannya sampai miliaran.
"Ada dua SKPD yang beban anggaran pembayaran honor tenaga Non ASN nya besar, ada Dinkes dan Disdik," ucapnya.
Ia mengatakan keterlambatan pembayaran karena ketersediaan anggaran dari APBD tersendat. "Kondisi semua daerah terkait pembayaran honorer sama. Sementara total ketersediaan anggaran untuk tenaga Non ASN sampai Desember kurang dari Rp 75 miliar," kata Hendar.
Hendar membandingkan dengan pembayaran Non ASN di beberapa daerah. "KBB aja malah dibayarnya 50 persen, Kabupaten Ciamis hanya 20 persen dikasih honornya," ucap Hendar.
(yum/yum)