Pemkot Bandung tengah berupaya menata estetika kota. Salah satunya dengan membangun infrastruktur telekomunikasi bawah tanah.
Pemkot Bandung berencana membangun infrastruktur telekomunikasi kabel bawah tanah di 13 ruas jalan. Saat ini, baru satu ruas jalan yang tengah dibangun, yakni Jalan Dago.
Pemkot melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bandung Infra Investama mengajak sektor swasta untuk bersama-sama membangun infrastruktur pasif telekomunikasi.
"Pemkot perlu bantuan seluruh stakeholder salah satunya melalui PT BII dan teman-teman swasta. salah satunya dalam upaya kita membangun infrastruktur pasif telekomunikasi," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (5/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT BII merupakan implementasi dari Perwal Kota Bandung Nomor 363 Tahun 2018. "Tugas menjadi BUMD membantu Pemkot di bidang perumahan, properti, transportasi dan infrastruktur pasif telekomunikasi," kata Ema.
Saat ini, Pemkot Bandung dan PT BII telah menurunkan kabel udara di kawasan Dago, dan akan menggarap 12 ruas jalan lainnya.
"Komitmen ini kita laksanakan secara konsisten, ducting di 13 ruas jalan. Yang sudah berjalan ducting di kawasan Dago. Kita bisa mulai minimal garap 12 ruas jalan lainnya. Harapannya ini akan merambat ke seluruh wilayah Kota Bandung," ujarnya.
Ema berharap dengan adanya market sounding ini akan terbangun komitmen bersama serta mendapatkan mitra untuk bersama membangun infrastruktur pasif telekomunikasi.
"Saya harap akan hadir mitra. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk bersama-sama membangun Bandung," katanya.
"Berjalan bersama beriringan proyek ini kita kawal dengan baik. Semua saling bersinergi menyongsong Kota Bandung yang lebih baik, unggul, nyaman, aman dan agamais," ucap Ema menambahkan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bandung Infra Investama Asep Wawan Dharmawan berharap sebagai salah satu BUMD kota Bandung bisa mendukung pembangunan infrastruktur Kota Bandung, baik itu infrastruktur pengembangan kawasan, transportasi maupun telekomunikasi.
Ia mengungkapkan pembangunan infrastruktur pasif telekomunikasi ini sebagai pendukung infrastruktur Kota Bandung sebagai smart city.
"Pembangunan smart city belum sempurna tanpa infrastruktur, salah satunya infrastruktur pasif. Pembangunan infrastruktur tersebut bersinergi dengan estetika dan kenyamanan kota akan memberikan kebanggaan bagi Kota Bandung," katanya.
Ia berharap seluruh perusahaan telekomunikasi terutama di Kota Bandung dapat turut berkontribusi dan berkolaborasi dalam proyek pembangunan infrastruktur pasif telekomunikasi tersebut
"Ini adalah awal membangun kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi. Diharapkan ada kolaborasi bersama," katanya.
(sud/yum)