Kucing, hewan menggemaskan ini selalu menarik perhatian dengan wajahnya yang imut, gerakan lincah, dan bulu lembut. Kucing menjadi hewan peliharaan banyak orang.
Mereka pun suka bertingkah lucu, manja, dan aneh hingga membuat pemiliknya punya ikatan tersendiri. Di balik semua itu, ada banyak mitos kucing yang beredar baik di dalam negeri maupun mancanegara. Penasaran? Berikut informasinya.
1. Kucing Hitam Pembawa Sial
Dilansir dari laman History, pada abad awal di Mesir kuno, kucing dianggap sebagai simbol ilahi. Kucing juga muncul dalam mitologi Yunani, seperti Hecate dan Dewi Sihir yang digambarkan memiliki kucing sebagai makhluk supernatural yang membantu penyihir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara kepercayaan di Eropa pada abad pertengahan menggambarkan iblis dan penyihir mampu menyamar menjadi kucing hitam, sehingga mulai muncul takhayul bahwa kucing hitam pasti membawa misi dari seorang penyihir.
Warnanya yang gelap namun dengan mata yang terang semakin menambah kesan mistis. Cerita dari negara-negara tersebut terbawa hingga ke Indonesia. Kebanyakan orang takut berpapasan dengan kucing hitam. Selain karena wujudnya yang seram, juga timbul kepercayaan keberadaannya membawa pertanda buruk.
Tetapi gagasan bahwa kucing hitam adalah nasib buruk tidak dipercaya sepenuhnya di seluruh negara. Bahkan, beberapa budaya percaya bahwa kucing hitam membawa keberuntungan seperti di Jepang dan Latvia.
2. Kucing Tidak Bisa Dilatih
Meskipun sepertinya kucing mampu melakukan banyak hal dan menciptakan ikatan batin dengan pemiliknya, hewan ini sering kali dibandingkan dengan anjing. Kucing dinilai tidak bisa dilatih seperti seekor anjing.
Namun dilansir dari laman Insider, seorang dokter menjelaskan bahwa sebetulnya kucing bisa dilatih namun dengan metode yang berbeda. Kucing butuh waktu lama untuk belajar disiplin, sebab ia sering lari dari segala hukuman.
Maka, direkomendasikan sesi pelatihan singkat dengan memancing perhatiannya Yakni, pemilik harus mencoba memberi hadiah kepada kucing. Inilah sebabnya kucing mudah terpancing saat kita mau memberi makan, terdengar bunyi plastik atau ia melihat tempat makannya.
3. Kucing Benci Air
Mitos ini mungkin tak sepenuhnya benar. Beberapa kucing justru suka dengan air, kecuali jika mereka pernah memiliki pengalaman negatif dengan air. Seperti terjatuh atau tenggelam, itu membuatnya kaget dan trauma. Terlebih jika pemilik kucing malas memandikannya, ia akan sulit terbiasa dengan air.
Kebanyakan kucing suka dengan air, namun air yang mengalir. Mereka akan mencoba menangkap air tersebut. Namun untuk berendam, mungkin tak semua kucing menyukainya ya, detikers.
4. Kucing Berasal dari Mulut Singa
Banyak yang bilang kucing berasal dari Mesir. Namun berdasar desas-desus folklore atau cerita turun temurun, ada yang mengungkapkan kucing berasal dari mulut singa.
Laman Owlcation menjelaskan bahwa legenda Ibrani memiliki penjelasan berbeda tentang asal usul kucing. Di bahteranya, Nabi Nuh dikepung oleh banyak tikus. Saat itulah Nuh berdoa kepada Tuhan untuk meminta bantuan.
Secara ajaib, dua kucing keluar dari mulut singa betina dan singa jantan. Kucing-kucing itu segera bekerja dan mengurangi populasi tikus. Ketika banjir surut, kucing-kucing itu diberi kehormatan untuk memimpin parade hewan-hewan yang berlayar dalam satu perahu.
5. Kucing Bisa Berburu
Mungkin tak jarang kita temui kucing yang secara tiba-tiba membawa tikus, serangga, cicak, dan hewan asing lainnya dengan mulut mungilnya. Biasanya ini kita temui pada kucing liar di jalanan yang kejar-kejaran dengan tikus.
Namun, sebetulnya tak semua kucing bisa berburu. Terlebih jika ia adalah kucing rumahan yang sangat terawat bagaikan seorang raja, bisa dipastikan kucing itu kehilangan kemampuan untuk berburu tikus.
Sebab, mereka tak melihat tujuan dari berburu, sudah tersedia makanan yang lezat dan instan dari pemilik kucing. Inilah sebabnya para warganet sering kali menyebut kucing peliharaannya sebagai majikan, sementara pemiliknya adalah pembantu yang selalu melayani dan menyediakan pangan untuk mereka.
6. Kucing Belang Tiga Punya Kekuatan Ajaib
Kucing belang tiga atau dalam dunia perkucingan dikenal sebagai kucing calico, jarang ditemui yang berjenis kelamin jantan. Jarang atau tidak adanya kucing jantan belang tiga ini memunculkan mitos tertentu bahwa mereka memiliki kekuatan gaib dan dipercaya bisa memberi kekuatan pada pemiliknya.
Namun Prof Ronny Rachman Noor, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Geneticist, menampik mitos ini. Pada laman Kemdikbud, ia menjelaskan bahwa kemunculan kucing jantan belang tiga sangat jarang, sebab berkaitan dengan fenomena genetik. Hal ini karena abnormalitas kelebihan kromosom sex X.
Sedangkan kematian kucing jantan belang tiga di kandungan dan sesaat setelah lahir bukan dimakan bapaknya (seperti yang beredar dalam mitos tersebut). Melainkan karena mortalitas yang tinggi akibat kelebihan kromosom X, sehingga kucing belang tiga jantan sudah mati sebelum atau sesaat setelah dilahirkan.
Uniknya, di Sulawesi Selatan ada cerita rakyat Meongmpalo Karellae atau kucing belang tiga jantan di masyarakat Bugis. Bagi masyarakat bugis, Meongmpalo adalah pengawal setia Sangiang Serri (Dewi Padi), yang kisahnya terdapat dalam kitab Sureq Lagaligo.
Dahulu, pembacaan kisah Meongmpalo Karellae dilakukan pada upacara Maddoja Bine, yaitu upacara penyemaian bibit padi. Menurut kepercayaan, jika si pencerita kisah ini merasakan kegembiraan saat membaca, maka menjadi pertanda hasil panen akan baik.
Namun kini pembacaan cerita Meongmpalo Karellae sudah jarang dijumpai. Kalaupun ada, biasanya hanya seremonial saja dan tidak lagi menjadi bagian budaya yang hidup di masyarakat.
7. Kucing Pembawa Keberuntungan
Mirya A dalam jurnalnya yang berjudul Mitos Kucing dalam Budaya Jawa menjelaskan bahwa dalam beberapa cerita, kucing dipercaya membawa keberuntungan. Dalam kebudayaan Islam, kucing merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW.
Beberapa kepercayaan kuno mempercayai kucing sebagai perwujudan dari jiwa atau roh yang menemani manusia. Mereka dianggap mengetahui tentang segala sesuatu, tetapi mereka bisu sehingga tidak dapat mempengaruhi berbagai keputusan yang diambil manusia.
Sementara di Jepang, tak hanya kucing hitam yang dipercaya membawa keberuntungan Rupanya segala jenis kucing diyakini sebagai hewan pembawa keberuntungan. Mitos itu berhubungan dengan legenda Maneki Neko.
Maneki Neko merupakan kucing keberuntungan yang sering kali kita jumpai di toko-toko, yakni patung kucing putih yang tangannya bergerak maju mundur. Konon, siapa pun yang memiliki Maneki Neko hidupnya akan diliputi keberuntungan dan rejeki melimpah.
8. Kucing Pembawa Kesialan
Tak hanya kucing hitam yang bagi sebagian orang dianggap membawa sial. Dalam penelitiannya, Mirya meneliti Serat Ngalamating Kucing, yakni teks yang berisi mitos tentang kucing. Teks itu tersebar terutama di masyarakat yang memiliki paham Kejawen.
Menurut orang Jawa, kucing yang baik adalah yang berekor bundhel atau tumpul. Namun sebaliknya, jika berekor lancip maka beberapa jenis kucing harus dihindari. Dalam teks tersebut, kucing yang dianggap membawa kesialan sebagai berikut:
- Kembang Asem: Bulu bercorak seperti bunga asam dan berekor panjang. Jika dipelihara akan menyebabkan sering kehilangan.
- Putra Kajetaka: Bulu hitam ekor panjang. Jika dipelihara akan ada kematian atau kesusahan.
- Durjana Kapethuk: Bulu hitam, kepala dan mulutnya belang. Jika dipelihara akan mendapatkan musibah dan keinginannya tidak akan tercapai.
- Wisma Mumama: Warna polos, ekor panjang. Jika dipelihara membawa nasib buruk.
- Tampar Tali Wangsul: Bulu melingkupi telinga dan wajah. Jika dipelihara akan mendapatkan halangan dalam hidupnya.
- Kala Ngumbara: Garis di punggung hingga ekornya. Jika dipelihara akan mendapatkan halangan setiap bepergian.
- Baya Ngacar: Garis putih dari dada hingga ekor. Jika dipelihara akan mendapatkan musibah ketika di air.
- Lintang Kemukus: Bulu tutul yang merata dan ekor berwarna putih. Jika dipelihara akan menderita sakit dan kesusahan.
9. Kucing Sakti dari Madura
Pulau Raas berada di sebelah timur Pulau Madura, Jawa Timur. Raas punya kucing dengan mitos keberuntungan yakni Kucing Busok. Dilansir dari laman Pusat Informasi Indonesia, kucing ini dipercaya dapat mendatangkan nasib baik dan rezeki bagi yang memelihara.
Kucing busok juga dipercaya masyarakat setempat memiliki kemampuan mistis, sehingga bagi siapa saja yang membawanya keluar dari Pulau Raas akan mendatangkan kesialan.
Kucing busok merupakan satwa endemik yang hanya ada di Madura khususnya di Pulau Raas. Diduga, mitos ini menjadi upaya untuk menjaga keberadaan kucing ini di habitat aslinya.
10. Bulu Kucing Menyebabkan Mandul
Pasti kamu sudah sering dengar bahwa bulu kucing bisa mengancam kesehatan ibu hamil bahkan juga mempengaruhi kesuburan. Namun, laman resmi Kominfo menampik hal ini.
Faktanya, bulu kucing tidak menyebabkan terjadinya kemandulan bagi wanita dan parasit toksoplasma sendiri disebarkan melalui kotoran kucing bukan pada bulu kucing. Hal ini juga selaras dengan informasi dari laman Keperawatan Universitas Airlangga.
Kotoran kucing dapat mengandung parasit penyebab infeksi yang disebut toksoplasma. Toksoplasmosis memiliki gejala seperti flu biasa. Namun, jika tertular toksoplasma saat hamil atau bahkan beberapa bulan sebelum hamil, parasit ini dapat menyebabkan cacat lahir hingga keguguran.
Sehingga, untuk para wanita tidak disarankan dekat dengan kotak pembuangan tinja kucing, selalu menjaga kebersihan, selalu cuci tangan, menjauhi kucing liar, dan tidak makan daging mentah maupun kurang matang.
Nah detikers, itulah tadi sepuluh mitos tentang kucing. Menarik ya? Kira-kira mitos mana yang paling sering kamu dengar?