Penyu Albino di Sukabumi Pernah Ditawar Ratusan Juta

Penyu hijau albino dari kawasan Konservasi Penyu Taman Pesisir Pangumbahan, Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi ternyata pernah ditawar turis asal Jepang. Tawarannya bahkan mencapai Rp 150 juta.

Namun pihak konservasi jelas menolak keinginan itu karena penyu hijau berstatus hewan dilindungi dan dilarang diperjualbelikan. Sampai akhirnya, hingga kini penyu bernama Nia dan Midas itu menjadi penghuni tetap kawasan konservasi di kawasan Selatan Sukabumi tersebut.

"Ditawar sampai Rp 150 juta, karena langka. Selain jenisnya dilindungi, penyu ini juga memiliki kondisi yang langka yakni albino. Kalau di Asia Tenggara hanya ada di Indonesia, di Sukabumi" kata pegawai Konservasi Penyu Pangumbahan Musonif kepada detikJabar, Sabtu (3/9/2022).

Ada dua ekor penyu hijau albino di kawasan konservasi tersebut, usia mereka 14 tahun. Keberadaan keduanya menjadi daya dongkrak kunjungan wisatawan ke kawasan itu. Musonif berharap, keberadaan penyu unik itu bisa menjadi ajang edukasi sekaligus kecintaan terhadap satwa dilindungi.

"Nama mereka (Nia dan Midas) merupakan penggalan dari nama latin penyu hijau, Chelonia mydas. Menjadi daya tarik mereka yang berkunjung ke tempat ini, kondisi ini (albino) pada hewan laut jenis penyu bisa dibilang sangat jarang makanya banyak yang ingin melihat langsung," ujar Musonif.

Dalam kunjungannya ke kawasan konservasi penyu di Pangumbahan, Bupati Marwan Hamami berharap keberadaan Nia dan Midas dijaga. Marwan juga menyebut Nia dan Midas adalah bagian tak terpisahkan dari UNESCO Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

"Saya dulu pernah waktu kecil ada penyu berukuran besar di kawasan ini, jadi setiap masa itu ada keunggulannya mulai dari ukuran dan sekarang ada yang Albino. Saya berharap yang seperti ini, apalagi unik dan langka, agar terus dijaga sebagai daya tarik wisata, selain misalkan di kawasan ini yang sudah biasa adalah melepas tukik. Ini tentu jadi kebanggan buat kita di Kabupaten Sukabumi," kata Marwan.