Namanya Nia dan Midas, diambil dari chelonia mydas yang merupakan nama latin dari penyu hijau. Kedua hewan itu terbilang unik dan langka karena kondisi albino karena adanya kelainan pada pigmen kulit.
Keduanya kini menjadi penghuni tetap di kawasan konservasi Penyu taman pesisir Pangumbahan, Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
"Jenisnya jenis penyu hijau tapi albino, jarang sekali. Di Asia tenggara hanya ada di Sukabumi," kata Pegawai Konservasi Penyu Pangumbahan Musonif kepada detikJabar, Sabtu (3/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Musonif, kedua penyu itu bernama Nia dan Midas. Keduanya merupakan anugerah untuk Kabupaten Sukabumi karena unik dan kelangkaannya.
"Ini anugerah untuk Kabupaten Sukabumi bahkan menarik perhatian pihak Unesco, sampai mereka bilang mau belajar penyu ke Sukabumi," ungkap Musonif.
Dua penyu albino itu sempat membuat Bupati Sukabumi, Marwan Hamami terkesan, ia bahkan sempat memberi makan dua penyu albino itu dengan daun selada putih. Marwan bahkan ingin agar kedua penyu itu diberi tempat khusus.
"Ini beri tempat khusus kalau bisa, apalagi penyu ini langka kan. Perawatannya juga mungkin harus ekstra ya," kata Marwan.
Kehadiran Marwan di lokasi konservasi penyu adalah untuk melepas tukik atau anakan penyu ke alam liar bersama sejumlah peserta Turing Merdeka Ngabumi.
Selain penanaman pohon, menjaga kelestarian tukik adalah bagian dari Sukabumi menjaga bumi sesuai tagline hari jadinya yang ke 152.
(sya/iqk)