Yana Resmikan Gedung Anti Syiah, Kemenag: Bukan Tempatnya Walikota

Kabar Nasional

Yana Resmikan Gedung Anti Syiah, Kemenag: Bukan Tempatnya Walikota

Tim detikNews - detikJabar
Jumat, 02 Sep 2022 13:52 WIB
Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Wali Kota Bandung Yana Mulyana (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Jakarta -

Kegiatan Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan Gedung Dakwah Alinasi Nasional Anti Syiah (ANNAS) mendapat banyak reaksi dari berbagai pihak. Bahkan Staf Khusus Menteri Agama bidang Kerukunan Umat Beragama Nurazzaman ikut menyesalkan langkah yang dilakukan Yana dengan meresmikan gedung tersebut.

Menurut Nuruzzaman, seharunya sebagai kepala daerah Yana harus bisa menempatkan diri. Bukan malah mengambil sikap tertentu dan mendukung sebuah gerakan yang bertentangan dengan ajaran agama.

"Jadi menurut saya bukan pada tempatnya Walikota memfasilitasi bahkan mendukung pandangan dan sikap yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Posisi negara harusnya memoderasi," ujar Bib Zaman dikutip dari detikNews, Jumat (2/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bib Zaman menyatakan relasi Sunni dan Syiah perlu disikapi secara arif. Organisasi Konferensi Islam (OKI) sendiri katanya telah menyatakan bahwa syiah adalah bagian dari Islam.

Bahkan, Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb mengatakan bahwa umat Islam yang berakidah Ahlussunah bersaudara dengan umat Islam dari golongan Syiah.

ADVERTISEMENT

Selain itu, lanjut dia, sunni dan syiah adalah saudara dan itu pernah ditegaskan oleh Syekh Ath-Thayyeb saat bertemu para tokoh dan cendekiawan muslim di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada 22 Februari 2016.

Selanjutnya, kata Bib Zaman, Syekh Ath-Thayyeb juga mengatakan bahwa Islam mempunyai definisi yang jelas, yakni bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah serta menegakkan salat, berpuasa, berzakat, dan beribadah haji bagi yang mampu.

Dia menyatakan mereka yang melaksanakan lima hal pokok ini maka dia muslim, kecuali mereka yang mendustakan. Grand Syekh bahkan menilai bahwa tidak ada masalah prinsip yang menyebabkan kaum Syiah keluar dari Islam.

"Saya menyesalkan langkah Walikota Bandung. Negara harus merajut keragaman masyarakat agar dapat hidup rukun dan damai. Terhadap perbedaan pandangan baik di internal agama maupun antar agama, posisi negara adalahmemoderasi, memfasilitasi dialog, agar kerukunan tetap terjaga," ujarnya.

Respons Yana Mulyana

Wali Kota Bandung Yana Mulyana dikecam usai meresmikan Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS). Peresmian gedung di Jalan RAA Martanegara (Turangga) Kota Bandung itu dilakukan pada Minggu (28/8/2022).

Yana menjelaskan kehadirannya dalam peresmian gedung itu dalam kapasitas sebagai kepala daerah yang memenuhi undangan warga. Sebagai kepala daerah, ia mengaku harus berusaha hadir di tengah masyarakat.

Apalagi, Yana menilai agenda peresmian gedung dakwah itu sebagai pusat syiar ilmu pengetahuan. Ia berharap masyarakat dapat memperoleh banyak kebaikan dari ilmu-ilmu yang disampaikan berbagai pihak secara komprehensif.

Dalam keterangan yang diterima detikJabar, Yana juga membandingkan tentang kehadirannya dalam acara peresmian lainnya. Misalnya peresmian Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sumber Sari di Komplek Sumber Sari, Jalan Sumber Sugih Kecamatan Babakan Ciparay, serta kegiatan keagamaan lainnya.

Menurut pengetahuan Yana, Gedung Dakwah ANNAS tersebut sudah berjalan sejak tahun 2018. Bahkan peletakan batu pertamanya kala itu dilakukan langsung Pjs Wali Kota Bandung almarhum Muhammad Solihin.

"Jadi kehadiran saya dalam kapasitas sebagai Wali Kota memenuhi undangan peresmian gedung dakwah. Karena memang selama ini Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung hadirnya pusat-pusat kajian ilmu keagamaan dan gedung-gedung dakwah," kata Yana dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (31/8).

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads