Kenakan Topi Caping, Mahasiswa Cirebon Demo Tolak Kenaikan BBM

Kenakan Topi Caping, Mahasiswa Cirebon Demo Tolak Kenaikan BBM

Ony Syahroni - detikJabar
Kamis, 01 Sep 2022 17:56 WIB
Aksi mahasiswa tolak BBM di Cirebon.
Aksi mahasiswa tolak BBM di Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar).
Cirebon -

Sejumlah mahasiswa di Kota Cirebon, Jawa Barat yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon untuk menyampaikan aspirasinya.

Pantauan di lokasi, sejumlah mahasiswa nampak mulai berdatangan sejak sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka datang dengan membawa sejumlah spanduk yang berisikan beberapa tuntutan. Salah satunya adalah spanduk yang bertuliskan 'Tolak Kenaikan BBM'.

Dalam aksinya, mereka juga nampak melakukan aksi bakar ban dan berorasi secara bergantian. Beberapa di antara peserta aksi nampak juga ada yang menggunakan topi caping layaknya petani saat melakukan orasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara aparat kepolisian juga terlihat telah bersiap melakukan penjagaan ketat di gerbang pintu masuk maupun di halaman gedung DPRD Kota Cirebon.

Dalam aksi tersebut, setidaknya ada beberapa tuntutan yang dibawa oleh GMNI Cirebon. Pertama, mereka menyatakan menolak rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM. GMNI menilai rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Seharusnya (Pemerintah) lebih mengambil kebijakan yang pro rakyat. Adanya wacana kenaikan BBM akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat," kata Wakabid Sospol GMNI Cirebon, Faisal Alamsyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/9/2022).

"Masyarakat baru saya bangkit dari situasi yang sulit akibat dampak pandemi COVID-19. Maka apabila terjadi kenaikan BBM akan sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat," kata Faisal Alamsyah menambahkan.

Kemudian, yang juga menjadi tuntutanGMNI adalah mereka meminta pemerintah untuk transparan membuka data konsumsi harianBBM nasional. Di samping itu, mereka juga mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas.

DPRD Cirebon Minta Kenaikan BBM Dikaji Ulang

Anggota komisi II DPRD Kota Cirebon Ahmad Syauqi menilai rencana pemerintah yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kebijakan yang kurang tepat.

Sebab menurutnya, langkah tersebut dinilai justru akan menambah beban masyarakat yang saat ini sedang mulai bangkit dari segi ekonomi akibat dampak Pandemi COVID-19.

Hal ini disampaikan Ahmad Syauqi usai menemui sejumlah mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang melakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis (1/9/2022).

"Teman-teman yang ada di DPRD pun memiliki pikiran yang sama dengan apa yang disampaikan mahasiswa terkait dengan rencana kenaikkan BBM," kata politisi PKB itu saat berbincang dengan detikJabar di Kota Cirebon.

"Hari ini masyarakat baru saja sembuh dari Pademi COVID-19. Jangan sampai masyarakat yang hampir putus asa saat pandemi COVID-19, kemudian dibebani kembali dengan dinaikkannya harga BBM," sambung dia.

Oleh karenanya, terkait dengan rencana kenaikan harga BBM, ia meminta pemerintah bisa melihat kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Ia meminta pemerintah dapat mengkaji kembali rencana kenaikkan harga BBM.

"Kita dorong pemerintah untuk mengkaji kembali rencana untuk menaikkan harga BBM," kata Syauqi.

Sekadar diketahui, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi demo menolak rencana kenaikkan harga BBM. Mereka mendatangi kantor DPRD Kota Cirebon untuk menyampaikan aspirasinya.

Setidaknya ada beberapa tuntutan yang dibawa GMNI dalam aksi demo tersebut. Pertama, mereka menolak rencana kenaikkan harga BBM. Kemudian, mereka meminta pemerintah untuk transparan membuka data konsumsi harian BBM nasional. Di samping itu, GMNI juga mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)


Hide Ads