Ikan-ikan dewa yang ada di Objek Wisata Cibulan, Kabupaten Kuningan mati mendadak. Video yang menampilkan matinya ikan dewa beredar di aplikasi perpesanan.
Berikut fakta-faktanya:
1. Dikubur dan Diazani Warga
Dilihat detikJabar, dalam video yang bereda terlihat ikan dewa berukuran besar telah mati dan tampak masih berada di dalam air. Ada juga ikan yang sudah diangkat dan dijejerkan di atas tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga orang yang terlihat sedang menguburkan ikan dewa itu. Ikan dewa tersebut dikuburkan dengan diselimuti kain putih dan diazani layaknya manusia.
Soal penguburan ikan dewa yang mati ini, pernah dibahas oleh salah satu pengelola objek wisata Cibulan, Maman Suherman (50). Maman menyebut, proses penguburannya pun layaknya seperti manusia, ikan ini akan dibungkus dengan kain kafan.
Namun, berbeda dengan manusia jika dikuburkan ikan dewa itu tidak 'disekar' ataupun diberi doa.
"Udah tradisi dari dulu itu, diangkat dan dikubur lalu di kain kafanin. Enggak ada kalau ritual khusus mah, hanya itu saja," ujar Maman kepada detikJabar 15 Juni 2022.
2. Ikan yang Mati Berjumlah 20 Ekor
Saat diwawancarai pengelola Wisata Cibulan Didi Sutardi mengatakan, setidaknya ada kurang lebih 20 ikan dewa yang mati mendadak. Pihaknya saat ini sedang mencari tahu penyebab kejadian tersebut.
"20 ekor (yang mati), nanti ketemu lagi setelah hasil lab turun. Dari dinas menyampaikan antara 3-4 hari (hasilnya)," singkat Didi kepada wartawan di lokasi, Rabu (31/8/2022).
3. Belum Diketahui Penyebabnya
Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan Denny Rianto mengatakan, masih mencari tahu penyebab matinya ikan-ikan dewa tersebut.
Namun menurutnya, kematian pada ikan yang hidup di alam seperti di Cibulan wajar terjadi karena perubahan cuaca dan suhu air.
"Kematian (ikan) hal biasa karena perubahan cuaca, iklim dan suhu," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Hermansyah menjelaskan dugaan soal penyebab matinya ikan dewa itu, kemungkinan karena perubahan parameter air yang mendadak.
"Prakiraan penyebab mungkin karena ada fluktuasi parameter air yang mendadak, atau pemberian makanan oleh pengunjung, atau karena zat tertentu lainnya yang ada dalam air pada saat terjadi kematian," kata Hermansyah dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (31/8/2022).
4. Kualitas Air Memenuhi Syarat
Hermansyah menjelaskan petugas dari Dinas Perikanan Kabupaten Kuningan telah mengecek kualitas air di obyek wisata Cibulan. Hasilnya, kualitas air memenuhi syarat untuk budi daya.
"Saat ini sudah dikirimkan sampel ikan yang mati ke BKIPM Cirebon untuk diuji lebih lanjut dan belum ada informasi hasil pengujiannya. Sementara mungkin itu informasi yang didapatkan, apabila ada informasi terbaru akan dikabari secepatnya," kata Hermansyah.
5. Jumlah Ikan Dewa di Cibulan Tak Pernah Berubah
Dikutip dari laman resmi Desa Maniskidul, menjelaskan konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah.
Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.
(bba/iqk)