Jurit Malam: Kisah Hantu Boneka Baksil hingga Konten Uji Nyali

Jurit Malam: Kisah Hantu Boneka Baksil hingga Konten Uji Nyali

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 01 Sep 2022 22:45 WIB
Kawasan Baksil Bandung.
Kawasan Baksil Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Kawasan Jalan Babakan Siliwangi (Baksil) Kota Bandung dikenal 'angker'. Di kasawan itu, ada urban legend atau kisah legenda masyarakat tentang hantu boneka.

Gelap dan sepi. Dua kata yang menggambarkan kawasan Baksil saat malam hari. Ditambah lagi urban legend hantu boneka, menguatkan kesan angker kawasan tersebut.

Kisah hantu boneka memang mengundang rasa penasaran bagi yang berani untuk mengungkapnya. Di era digital saat ini, menurut beberapa warga kawasan Baksil dan hutan kota atau Forest Walk Bandung kerap diburu para pembuat konten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hantu boneka memang melegenda. Konon katanya, hantu boneka ini menghuni salah satu pohon besar di kawasan Baksil. Singkatnya, kisah hantu boneka ini berawal dari kecelakaan satu keluarga di kawasan itu. Boneka milik sang anak dari keluarga tersebut hilang.

"Ya kisah itu bikin banyak yang ingin uji nyali ke sini. Sambil bawa ponsel, ya divideoin. Katanya memang ada anak kecil yang bawa boneka," kata Tarman (52), salah seorang penjaga SOR Sabuga saat berbincang dengan tim Jurit Malam, detikJabar.

ADVERTISEMENT

Tarman menyaksikan sejumlah orang berdatangan saat malam Jumat untuk menjajal nyali. Bahkan, Tarman juga menyaksikan para pemburu konten kocar-kacir menembus kegelapan kawasan Baksil.

"Kalau mistis mah ada. Memang terkenal mistis, ya katanya ada penghuninya," kata Tarman.

Soal mistis, tentu kembali ke kepercayaan masing-masing. Yang jelas, kawasan Baksil memang gelap dan sepi. Kawasan ini juga rawan kejahatan.

Senada disampaikan Andi (44). Pria yang juga bekerja sebagai penjaga SOR Sabuga itu mengaku mendengar kisah legenda tentang hantu boneka. "Itu mah kepercayaan masing-masing, memang ada kisahnya," kata Andi.

Andi juga mengaku kerap mendapatkan pengalaman mistis saat berjaga. Pria yang sudah bekerja sebagai penjaga selama 22 tahun itu telah menyaksikan perubahan pembangunan di kawasan Baksil. Namun, gelap menjadi hal yang tak pernah hilang.

"Dari dulu gelap. Sekarang juga masih sama gelap," ucap Andi.

(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads