Biaya Listrik PJU di Bandung Capai Rp 54 Miliar Setahun

Biaya Listrik PJU di Bandung Capai Rp 54 Miliar Setahun

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 01 Sep 2022 15:30 WIB
Sejumlah Lampu penerangan jalan umum (PJU) di sekitar Balai Kota Bandung rusak. Selain itu beberapa lampu JPU juga tidak menyala.
PJU di Kota Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Jalan Kota Bandung saat malam hari dikeluhkan warga. Poek alias gelap menjadi biangnya. Warga merasa tak aman berkendara malam hari dalam kondisi gelap.

Pemkot Bandung sendiri selama ini menggelontorkan puluhan miliar setiap tahunnya untuk membayar listrik penerangan jalan umum (PJU). Namun, gelap tetap dirasa warga di sebagian wilayah Kota Bandung.

Dikutip dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), tahun ini Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bandung menganggarkan Rp 54.336.206.320 untuk pembayaran listrik PJU dan PLL. Anggaran ini bersumber dari APBD. Metodenya pengadaan langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal pemilihan penyedia jasanya sudah dilakukan pada Januari 2022 lalu. Kontrak jasa pembayaran listrik PJU dan PLL ini dilakukan hingga Desember 2022.

Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung Panji Kharismadi mengatakan kewenangan pembayaran listrik PJU berada di bagian Setda.

ADVERTISEMENT

"Pembayaran listrik PJU dibayarkan oleh Setda. Dalam satu bulan itu Rp 4,5 hingga Rp 5 miliar," kata Panji, Kamis (1/9/2022).

Panji mengatakan Pemkot Bandung sejatinya mendapatkan dana dari pajak penerangan jalan yang dipungut Bapenda. Tahun ini, Bapenda menargetkan mendapatkan pemasukan Rp 200 miliar.

"Insyallah itu target tercapai, sesuai," kata Panji.

Sementara itu, saat ini total penerangan jalan umum (PJU) terpasang di Kota Bandung ada 49 ribuan titik. Dari hasil kajian, jumlah PJU di Kota Bandung idealnya lebih dari 60 ribuan titik.

"Idealnya 69 ribuan. Kondisi sekarang itu baru 49 ribuan titik, jadi sekitar 20 ribuan titik kurangnya," kata Panji kepada detikJabar, Kamis (1/9/2022).

Panji mengatakan dari 49 ribuan lampu penerangan jalan itu, sekitar 3.000 merupakan penerangan lampu lingkungan (PLL). Lampu lingkungan ini berada luar ruas jalan umum atau di ruas jalan yang lebarnya kurang dari empat meter.

"Kekurangan 20 ribuan itu mayoritas dibutuhkan untuk lampu lingkungan. Kalau jalan umum butuh 3.400 titik," ucap Panji.

Sebelumnya, warga yang mengeluhkan kondisi lampu penerangan jalan di Kota Bandung. Hendra (40) mengaku terbiasa dengan gelapnya Bandung saat malam hari. Hendra sendiri kerap pulang kerja malam hari.

"Kalau pulang kerja ada yang jadwalnya sekitar jam 21.00 WIB lebih. Kalau gelap pasti, ada khawatir juga ya," kata Hendra yang bekerja di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung itu saat ditemui detikJabar di Jalan Babakan Siliwangi, Kamis (1/9/2022).

Hendra juga menceritakan Babakan Siliwangi jadi salah satu jalan yang sepi saat malam hari. Bahkan, lanjut dia, dikenal sebagai rawan. "Saya juga lewat Cipaganti, sama sepinya dan gelap juga," kata Hendra.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads