Round-up

Maaf Wagub Jabar Buntut Ide Poligami untuk Atasi HIV/AIDS

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 01 Sep 2022 06:00 WIB
Bandung -

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum akhirnya meminta maaf kepada publik usai ucapannya tentang solusi penanganan HIV/AIDS melalui menikah dan poligami menimbulkan perdebatan. Uu meminta maaf jika pernyataannya banyak ditentang.

"Saya kalau memang ada hal yang disampaikan oleh saya tidak sependapat dengan masyarakat banyak, ya saya permohonan maaf yah tentang statemen saya dalam sebuah wawancara seperti itu," kata Uu saat ditemui di Gedung Pusdai Jabar, Rabu (31/8/2022).

Uu menyatakan idenya yang kini menjadi kontroversi itu keluar dari mulutnya secara pribadi. Uu mengaku, usulannya itu bukan sebagai bentuk pernyataan resmi dari pemerintah.

"Seandainya ada yang tersinggung dengan pendapat saya sebagai wagub saya menyampaikan permohonan maaf. Dan saya bicara bukan atas nama pemerintah ya, tapi atas nama pribadi saya," ucapnya.

Uu menganggap, perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar. Namun demikian, ia kembali meminta maaf jika banyak orang yang tidak sependapat dengan idenya mengenai cara penanganan HIV/AIDS melalui nikah dan poligami.

"Jadi kalaupun ada hal-hal yang tidak sependapat dengan saya, ya itu menurut kami hal-hal yang biasa dalam kehidupan ini. Tidak usah semua sependapat. Tapi sekalipun pribadi tidak sependapat, ya saya permohonan maaf," kata dia.

Sebetulnya kata Uu, dia tak hanya bicara tentang menikah dan poligami saja. Uu menyatakan ada beberapa poin yang dia sampaikan selain kedua hal itu yang akhirnya menimbulkan polemik.

"Gini ya, saya kan menyampaikan tentang imbauan untuk mengantisipasi HIV beberapa hal. Yang pertama penguatan keimanan terhadap Allah SWT, yang kedua memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya penyakit itu. Kemudian juta ditambah pendidikan kesehatan yang harus massif kepada seluruh tingkatan masyarakat, dan pendidikan seks, itu juga disampaikan. Nah, keempat dan kelimanya gitu kan, baru ada bahasa itu," ungkapnya.

Uu tak menampik turut memberikan ide untuk solusi penanganan HIV/AIDS dengan cara menikah dan poligami. Namun dia mengaku aneh, kenapa yang akhirnya disorot hanya masalah kedua poin tersebut dibanding poin-poin usulannya yang lain.

"Saya akui itu. Tetapi mungkin kok yang boomingnya itu, sementara yang (poin) satu, dua, tiga, empatnya seperti itu. Jadi, program-program yang sudah digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dikuatkan kembali, begitu.cTentang pelayanan sampai tingkat puskesmas, kemudian perlu ditambah insan-insan kesehatannya di tingkat bawah untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan tentang bahaya penyakit yang disampaikan itu. Itu yang saya sampaikan," ungkapnya.

Uu menyatakan, poin keempat dan kelima mengenai ide penanganan HIV/AIDS merupakan usulan yang keluar dari pribadinya sendiri. Sebab menurutnya, setiap orang memiliki pandangan masing-masing dalam cara menangani bermacam hal, termasuk penanganan HIV/AIDS tersebut.

"Nah, kok ada poin keempat kelima, (itu) poin saya. Yaitu kan setiap orang memiliki pandangan berbeda-beda seperti orang memakai kacamata. Kalau pakai kacamata kuning, kuning lah semua dunia ini, kalau make kacamata hijau, hijaulah semua ini, seperti itu adanya," tuturnya.

Selain itu, Uu mengaku turut menguatkan pernyataan Ridwan Kamil mengenai sejumlah program di pemerintahannya untuk menekan angka kasus HIV/AIDS. "Kemudian Pak Gubernur menyampaikan tentang itu (program pemerintah tentang penanganan HIV/AIDS), jelas saya juga menguatkan," kata dia.

Uu menjelaskan, dalam pernyataannya yang kini menjadi kontroversi tentang penanganan HIV/AIDS dengan cara menikah dan poligami, dia juga menyampaikan 3 poin lainnya. Ketiga poin ini menurut Uu sesuai dengan upaya Pemprov Jabar dalam menekan kasus HIV/AIDS.

"Poin 1, 2, 3 kan menguatkan perkataan Pak Gubernur, cuma ditambihan (ide menikah dan poligami)," katanya.

Selanjutnya Banyak Ditentang Publik




(ral/yum)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork