Penambahan ritase angkutan sampah di Pasar Caringin, Bandung, kembali dilakukan untuk mengatasi tumpukan sampah yang menggunung. Namun, langkah ini dinilai bukan solusi jangka panjang.
Diketahui, sampah menumpuk di Pasar Caringin usai berbulan-bulan tidak diangkut hingga menimbulkan 'gurun' sampah di pasar induk tersebut. Masalah ini muncul karena minimnya ritase angkutan sampah di Pasar Caringin.
Diketahui, ritase angkutan sampah dari Pasar Caringin ke TPA Sarimukti hanya 3 ritase per hari. Jumlah itu jauh untuk bisa mengatasi timbulan sampah Pasar Caringin yang mencapai puluhan ton setiap harinya. Karena itu, disepakati jika ritase angkutan sampah ditambah menjadi 5 per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami rapat bersama kami diundang oleh pemerintah untuk menyelesaikan sampah Pasar Caringin. Salah satu subtansinya kita sepakati akhirnya ditambah dua ritase, walaupun itu tidak menyelesaikan masalah," kata Kepala Pengelola Pasar Caringin Asep Syarif Hidayat saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).
Penambahan ritase angkutan sampah di Pasar Caringin baru dimulai hari ini. Asep mengungkapkan, penambahan itu bukan solusi untuk mengatasi masalah 'gurun' sampah.
Hanya saja, dia tetap bersyukur ada bantuan dari pemerintah untuk bersama-sama menyelesaikan masalah sampah di Pasar Caringin.
"Kalau dihitung volume sampah per hari yang tertumpuk sisa itu kurang lebih 5.000 kubik yang tidak terbuang, dengan penambahan jadi 5 tidak menyelesaikan tapi bisa mengurangi," ujarnya.
(bba/orb)