Hasil survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) menyebut perekonomian warga Kota Bandung tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Pada survei tersebut disebutkan, 44,9 persen warga menilai kondisi ekonomi secara umum di Kota Bandung sekarang dibandingkan tahun lalu. Dari 44,9 persen, sebanyak 1,8 persen menilai jauh lebih baik. Sedangkan 43,1 persen menilai lebih baik. Hanya sekitar 26 persen yang menilai tidak ada perubahan. Sedangkan sisanya menilai lebih buruk.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyatakan kondisi pandemi COVID-19 yang mulai melandai dan adanya pelonggaran aturan membuat aktivitas ekonomi kembali bergeliat. Kondisi demikian membuat kehidupan masyarakat di Kota Bandung menjadi lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya membaik dibandingkan tahun lalu. Sekarang kita berada di PPKM Level 1, ada pelonggaran dan lainnya. Tahun lalu kita kan berada di Level 2 dan 3. Kondisinya berbeda," kata Tedy kepada detikJabar, Rabu (31/8/2022).
Tedy mengaku DPRD terus berupaya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. DPRD juga menyarankan agar ada pelonggaran terkait acara di ruang terbuka. Hal ini untuk mendongkrak perputaran uang di masyarakat.
"Ketika masih PPKM ini, memang pengetatan masih ada. Tapi, ada yang mengeluhkan dari teman-teman EO (event organizer) kesulitan menggelar event. Di sisi lain, daerah lain sudah dimungkinkan. Jadi, saya harap bisa lebih dilonggarkan. Agar ekonomi bergerak lagi," ucap Tedy.
Tedy juga mengingatkan soal kondisi saat ini yang tengah menyulitkan masyarakat, yakni kenaikan harga telur mencapai Rp 30 ribu lebih per kilogramnya. Tedy berharap pemerintah bisa mengendalikan harga telur agar stabil kembali.
"Boleh jadi saat survei membaik, tapi dalam beberapa waktu ke depan ada kenaikan harga sembako. Bisa jadi ini akan terganggu," kata Tedy.
Sebelumnya, IPRC lakukan survei dengan responden sebanyak 1.002 orang pada 20-30 Juli 2022. Metode penarikan sampel melalui multistage random sampling, dengan margin of error rata-rata 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Perlu diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam buku Bandung Dalam Angka Tahun 2022, Standar Hidup Layak, angka pengeluaran per kapita Kota Bandung tahun 2021 adalah sebesar Rp 16.996.000 atau naik dari tahun 2020 yang sebesar Rp 16.887.000.
"Angka tersebut berada di atas angka Jawa Barat yang sebesar Rp 11.152.000," kata Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan A Brilayana dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/8/2022).
(sud/mso)