Rumah di TKP Penusukan Agen TKW Sukabumi Dirusak Massa

Rumah di TKP Penusukan Agen TKW Sukabumi Dirusak Massa

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 30 Agu 2022 16:50 WIB
Perusakan rumah di lokasi penusukan agen TKW di Sukabumi.
Perusakan rumah di lokasi penusukan agen TKW di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Kasus penusukan seorang agen TKW di Sukabumi berbuntut panjang. Sebuah rumah yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) dirusak warga yang diduga dari kampung korban tinggal.

Diketahui, pria inisial W (51) menjadi korban penusukan pada bagian leher saat menonton dangdut Agustusan di Kampung Cibangbara, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/8) lalu.

Hari ini, Selasa (30/8/2022) sebuah rumah tepat depan panggung telah roboh dan rusak parah. Warga menyebut, pengrusakan itu terjadi pada pukul 14.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar di lokasi, rumah dan sebuah warung di pinggir jalan telah hancur. Asbes dan kaca rumah pecah hingga menutup sebagian depan dan badan jalan. Di depan rumah juga sudah terpasang garis polisi (police line).

Salah seorang saksi Santi (33) mengatakan, awalnya ia melihat puluhan orang dari kampung sebelah (kampung korban tinggal) berjalan kaki menghampiri rumah yang ada di Kampung Cibangbara itu dengan membawa senjata.

ADVERTISEMENT

"Banyakan, mereka jalan kaki sambil bawa golok dan parang. Datang kesini langsung merusak rumah itu," kata Santi kepada detikJabar.

Dia menyebut, warga yang diduga melakukan penyerangan itu cukup lama hingga sebagian besar rumah hancur. Beruntung, tidak ada korban atau penghuni di dalam rumah.

"Ada 30 menitan, mereka obrak-abrik rumahnya. Habis itu langsung pada balik lagi," tuturnya.

Sementara itu, saksi lainnya Bohin (bukan nama sebenarnya) mengatakan, saat penyerangan terjadi, warga yang melihat langsung kocar-kacir khawatir jadi sasaran amukan warga.

"Warga di sini dan warung-warung langsung pada tutup takut jadi sasaran. Saya dan keluarga langsung masuk rumah. Siapa yang tidak takut lihat bawa golok dan parang?," kata dia.

Warga lain Maya (60) juga mengaku was-was saat kejadian itu berlangsung. Dia memilih untuk menyelamatkan nyawanya dan suaminya yang sudah cukup renta.

"Saat mendengar ada yang mau nyerang, warung saya ditutup langsung ngungsi ke atas karena takut, saya lagi masak. Da nggak bisa dibendung lagi, warga teh atuh tos ngarumpul (warga udah ngumpul) di jalan," kata Maya.

Dia menuturkan, rumah yang dirusak itu sudah kosong usai insiden terjadi. "Di rumah itu cuman 3 orang kalau nggak salah. Kosong dari pas sesudah kejadian," ujarnya.

Warga di Kampung Cibangbara merasa cemas dengan adanya pengrusakan rumah itu. "Iya takut ada yang nyerang lagi," tutupnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads