Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar. Rencana itu membuat resah para sopir angkot dan tukang ojek di Kabupaten Subang.
Para sopir meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM. Mereka lebih setuju adanya pembatasan ketimbang harga BBM dinaikkan.
Salah satu sopir angkutan umum elf Carkadi mengatakan penolakan kenaikan harga BBM bukan tanpa sebab. Pasalnya saat ini kondisi mereka juga cukup berat dengan sepinya penumpang dan harga kebutuhan pokok yang naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak setuju, karena harga BBM naik itu kita mengeluh, harga sekarang saja saya itu sudah mengeluh penghasilannya, harapannya pemerintah semoga menuruti apa permintaan masyarakat," katanya.
Selain sopir angkutan umum, hal serupa juga dikatakan Tasmin, seorang pengemudi ojek. Menurutnya kini penumpang sepi dan penghasilannya sangat minim. Jika BBM naik maka akan semakin memberatkan pengemudi ojek.
"Kurang setuju sekali, alasannya muatan sepi, lagi susah, penghasilan sama sekali kurang memuaskan," ucap Tasmin.
Sopir angkutan umum dan pengemudi ojek berharap pemerintah dapat memenuhi permintaan mereka dengan tidak menaikan harga BBM subsidi.
(mso/mso)