Angka kasus HIV/AIDS tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, merujuk data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), jumlah kasus di wilayah Ibu Kota Jawa Barat itu disebut menembus 12.358 kasus hingga 2021.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat sendiri, angka kasus HIV/AIDS juga tergolong tinggi. Data itu dirilis BPS dan dipublikasikan melalui dokumen Provinsi Jawa Barat dalam angka yang bersumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat.
Adapun rinciannya, hingga Januari 2019, kasus kumulatif HIV/AIDS tercatat mencapai 12.033 kasus. Dengan angka kasus baru HIV/AIDS pada tahun itu tercatat mencapai 1.077 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada 2020, kasus kumulatif HIV/AIDS mengalami penurunan menjadi 11.543 kasus. Namun, angka kasus baru HIV/AIDS pada 2020 tercatat mengalami kenaikan sebanyak 1.370 kasus.
Selanjutnya pada 2021, kasus kumulatif HIV/AIDS mengalami lonjakan drastis. Pada tahun itu, tercatat total kasus HIV/AIDS mencapai 19.860 kasus, dengan kasus barunya mencapai 2.216 kasus.
Adapun rincian 5 daerah penyumbang kasus kumulatif HIV/AIDS tertinggi hingga 2021 di Jabar yaitu Kota Bogor dengan 4.925 kasus dan Kabupaten Indramayu dengan 2.553 kasus. Kemudian Kota Bandung 2.397 kasus, Kota Cirebon 1.300 kasus dan Kota Bekasi dengan 1.143 kasus.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku penanggulangan HIV-AIDS sudah semakin membaik. Pemerintah menerbitkan kebijakan pemberian obat antiretroviral (ARV) kepada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Baca juga: Lahan Sawah di Bandung Kian Berkurang |
"Sudah kita berikan. Pendampingan juga, penjauhan dari stereotyping dan pendampingan lainnya," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil kepada detikJabar di Kompleks Perkantoran PB Paguyuban Pasundan, Kota Bandung, Senin (29/8/2022).
Simak Video 'Kata Wagub Jabar soal Sarankan Poligami untuk Cegah HIV/AIDS':