Bandung Barat Harus Punya Museum Benda Purba Sendiri!

Bandung Barat Harus Punya Museum Benda Purba Sendiri!

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 29 Agu 2022 21:30 WIB
Proses Ekskavasi Fosil Hewan Purba di Pulau Sirtwo di Rajamandala, Bandung Barat
Proses Ekskavasi Fosil Hewan Purba di Pulau Sirtwo di Rajamandala, Bandung Barat. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Pulau Sirtwo di kawasan Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat menyimpan harta terpendam berupa fosil-fosil hewan purba yang memproyeksikan jejak kehidupan masa lampau.

Hal itu berawal dari temuan sejumlah fosil hewan purba oleh warga Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Oktober 2021 lalu.

Sejumlah paleontolog dari berbagai perguruan tinggi melakukan peninjauan langsung kawasan tersebut. Hasil survei ke lokasi, paleontolog menemukan sedikitnya 17 titik fosil tulang hewan (verterbrata) berbagai jenis dan bentuk. Mulai dari bagian lengan, kaki, tangan, tulang belakang, dan bagian kepala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini fosil-fosil yang telah diangkat melalui proses ekskavasi masih tersimpan di rumah-rumah warga setempat. Kondisi itu sebetulnya tak cukup aman karena fosil itu berisiko hilang hingga rusak.

"Jadi fosil yang diamankan peneliti sekarang disimpan sama warga sekitar. Seharusnya ada penyimpanan khusus," ujar Penyelidik Bumi dari Badan Geologi Bandung, Johan Budi Winarto kepada detikJabar, Senin (29/8/2022).

ADVERTISEMENT

Menurut Johan pemerintah seharusnya punya kepedulian pada bidang kepurbakalaan dengan memasilitasi pembangunan museum. Fungsinya untuk tempat penyimpanan dan memamerkan fosil-fosil dengan tujuan pendidikan dan penelitian.

"Nah di KBB ini nggak ada, dan mungkin Bupatinya belum concern ke arah situ. Saya sebetulnya mendorong untuk itu (pembangunan museum). Tapi itu kan tugas mereka, kalau kami hanya menyarankan saja," ucap Johan

Menurutnya, sebagai peneliti, ia mendorong pemerintah bisa membangun dan mencurahkan perhatian untuk benda-benda bersejarah yang ditemukan di KBB.

"Tapi tergantung pemerintah setempat juga, punya kepedulian nggak untuk itu? Kalau di tempat lain, di Jateng misalnya punya museum masing-masing. Kan ada di Grobogan, Blora, Sangiran, semua punya dan dibangun bupati masing-masing," kata Johan.

Runtutan penemuan fosil di Pulau Sirtwo KBB sendiri tak berbeda dengan penemuan berbagai fosil hewan purba di Jembarwangi, Sumedang. Namun yang membedakan adalah antusias pemerintah daerah setempat.

"Persis seperti Jembarwangi, tapi kalau di sana kan kadesnya senang, camatnya terlibat, di sini enggak. Kalau ingin mengembangkan seharusnya dibuat tim dan direspons. Kalau di sini agak rumit, mungkin punya pandangan tersendiri," ucap Johan.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads