Jabar Hari Ini: Misteri Pembunuhan Marbut di Indramayu

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 29 Agu 2022 22:00 WIB
TKP Marbot masjid di Jatibarang, Kabupaten Indramayu yang ditemukan tewas. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Senin (29/8/2022). Dari mulai pembunuhan marbut di Kabupaten Indramayu, hingga Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman menginvestigasi enam TNI diduga pelaku mutilasi warga sipil di Papua.

Berikut lima peristiwa pilihan detikJabar yang menggemparkan publik hari ini:

Pembunuhan Marbut Indramayu

Mohammad Royan Fauzan Adzim (22), seorang marbut di masjid, Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya pada Sabtu (27/8/2022) subuh.

Korban pertama kali ditemukan tewas dalam keadaan bersimbah darah oleh salah seorang saksi yang tinggal tidak jauh dari mes korban.

"Awalnya saksi berniat membangunkan korban untuk salat subuh berjamaah. Tapi saat didatangi ke kamarnya korban sudah dalam keadaan seperti itu (tewas bersimbah darah). Ditemukan hari Sabtu sekitar waktu subuh," kata Nanang Dasuki.

Menurut Nanang, korban merupakan warga Tulungagung, Jawa Timur. Saat ini, jenazah korban telah dibawa pihak keluarga.

Polisi menduga korban tewas akibat dihantam menggunakan benda tumpul. Pasalnya, menurut polisi, korban ditemukan tewas dengan luka pada bagian kepala. Kemudian di lokasi juga polisi menemukan barang bukti linggis.

"Dugaan sementara korban tewas dibunuh dengan menggunakan benda tumpul," kata Kapolsek Jatibarang Kompol Ujang Rohimin melalui Kanit Reskrim Ipda Nanang Dasuki di Indramayu, Senin (29/8/2022).

Saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi terkait dengan kasus tersebut. Sementara di lokasi kejadian, juga terlihat masih terpasang garis polisi.

Nyawa Terenggut gegara Dangdut

Seorang pria paruh baya, Warta (51), tewas bersimbah darah dalam acara dangdutan di Sukabumi. Acara itu digelar warga setempat untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. Saat ini, jenazah korban dalam proses autopsi di RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung pada Minggu (28/8) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Korban saat itu sedang dalam perjalanan dari Gegerbitung menuju Kota Sukabumi.

Ketika melihat kerumunan warga yang sedang dangdutan, korban lantas memutuskan mampir melihat organ tunggal hingga akhirnya korban terlibat cekcok dengan warga lain.

"Korban bersama temannya inisial S akan berangkat dari Gegerbitung menuju Sukabumi. Ketika melewati TKP, korban berhenti dulu untuk melihat acara organ tunggal yang diadakan oleh masyarakat setempat, kemudian korban berbincang-bincang dengan salah seorang warga dan terjadi cekcok mulut," kata Kapolsek Nyalindung AKP Dandan Gaos, Senin (29/8/2022).

Warga yang melihat berhasil melerai perseteruan tersebut. Namun, korban kembali terlibat keributan dengan warga lain. Tak berapa lama, korban muncul dengan luka tusuk di bagian leher. Polisi menyebut, darah keluar dari leher dan hidung korban.

"Korban mengalami luka tusuk di leher sampai mengeluarkan darah dari leher dan hidung, korban langsung tergeletak dan ditolong oleh warga yang lain," ujar Dandan.

Selanjutnya korban dibawa menggunakan ambulans Desa Neglasari didampingi anggota Polsek Nyalindung menuju RSUD Syamsudin. Di perjalanan, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Kami langsung melakukan penyelidikan dengan melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari saksi-saksi di TKP untuk mencari pelaku penganiayaan tersebut," ucap dia.

Kakak korban, Mani Maryono (52) mengatakan, korban sempat menyapa pejabat desa yang hadir di acara tersebut. Informasi yang ia terima, cekcok itu terjadi lantaran korban menegur penutupan jalan selama acara dangdutan.

"Nyamperkeun ka panggung, sasalaman ka desa. Tos sasalaman keluar, di jalan aya nu malangkeun bangku terus diancam 'tong malangkeun bangku, ngahalangan jalan' (datang ke panggung, bersalaman dengan pengurus desa. Selesai bersalaman keluar, di jalan ada yang menutup jalan menggunakan kursi lalu ditegur jangan pasang bangku menghalangi jalan)," kata Mani.

Mani mengatakan, tak melihat kejadian dugaan penusukan tersebut. Korban diduga ditarik ke tempat gelap dan terjadi penusukan di leher.

Belasan Ibu Hamil Positif HIV

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur terus bertambah. Bahkan selama periode Januari hingga Juli 2022, tercatat sudah ada 137 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) baru, dengan 12 diantaranya merupakan ibu hamil.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya temuan ODHA di tahun ini meningkat dibandingkan 2021, dimana pada tahun lalu ada 111 ODHA baru sedangkan pada tahun ini hingga bulan Juli sudah di angka 137 ODHA.




(sud/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork