Penyebab Kematian Ibu-Bayi di Cianjur Masih Tinggi

Penyebab Kematian Ibu-Bayi di Cianjur Masih Tinggi

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 26 Agu 2022 22:30 WIB
Ilustrasi anak dirawat di rumah sakit
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Cianjur -

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Cianjur masih tinggi. Bahkan hingga pertengahan tahun 2022, total ada 74 kasus.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Cianjur Teni Hernawati merinci,angka ibu meninggal di tahun 2022 mencapai 14 kasus dan angka kematian bayi mencapai 60 kasus. Sedangkan di tahun sebelumnya, kasus kematian ibu di angka 49 kasus dan kematian bayi di angka 178 kasus.

"Ada penurunan dibandingkan tahun lalu, tapi angkanya tetap tinggi, kematian ibu sudah belasan kasus. Dan angka kematian bayi sudah 60 kasus, itupun baru data laporan dari puskesmas belum ditambah dengan laporan dari rumah sakit. Ditambah lagi hingga akhir tahun masih ada 4 bulan, jadi bisa saja angkanya kembali bertambah," ujar dia, Jumat (26/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, masih tingginya angka kematian ibu dan bayi disebabkan banyak faktor, diantaranya ekonomi dan infrastruktur. "Ada faktor pendidikan juga, tepatnya edukasi ibu hamil. Tapi yang paling utama itu ekonomi dan infrastruktur," kata dia.

Teni menjelaskan faktor ekonomi, masih banyak masyarakat yang terkendala pembiayaan persalinan sehingga masyarakat enggan pergi ke fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kondisi ibu saat akan melahirkan.

ADVERTISEMENT

"Untuk faktor ekonomi lebih ke pembiayaan, tapi kami sedang upayakan agar setiap ibu melahirkan terutama yang tidak mampu agar mendapat jaminan kesehatan, sehingga mau pergi ke fasilitas kesehatan saat melahirkan," kata dia.

Di sisi lain, infrastruktur juga menjadi kendala karena masih banyaknya jalan yang belum mulus sehingga warga sulit menjangkau fasilitas kesehatan.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pemerintah daerah terus menggenjot infrastruktur dan pendaftaran jaminan kesehatan untuk menekan angka kematian ibu dan bayu.

"Infrastruktur jalan kita bangun, pelayanan kita tingkatkan, salah satunya dengan menjadikan tiga rumah sakit menjadi rumah sakit ibu dan anak, serta mempercepat pendaftaran warga tidak mampu untuk jaminan kesehatan," katanya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads