Suhu udara di Bandung terus mengalami kenaikan di tiap tahunnya. Pemanasan global jadi penyebab utama suhu Bandung yang dulu sejuk kini menjadi panas.
Prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Bandung Muhamad Iid Mujtahiddin mengatakan sejak tahun 1975 hingga 2021 kemarin, suhu rata-rata di Bandung mengalami tren kenaikan.
"Memang untuk suhu ini kita ada pengamatan sejak tahun 1975 sampai 2021 dan memang trennya menunjukkan cenderung naik," kata Iid saat dihubungi detikJabar, Kamis (25/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iid mengungkapkan penyebab naiknya suhu di Bandung adalah karena perubahan iklim global yang salah satunya diakibatkan oleh emisi gas kendaraan.
"Apa penyebabnya, ialah perubahan iklim global. Berdasarkan data yang ada di suhu permukaan nyata ada kenaikan. Memang untuk melihat pemanasan global yang berdampak pada suhu udara itu dari rata-rata suhu tahunan," ujarnya.
![]() |
Dari data yang dimiliki Iid, rata-rata suhu udara Bandung di tahun 1975 ada di angka 22,6 derajat celcius. Angka itu terus naik tiap tahunnya hingga puncaknya 2020 kemarin, yakni mencapai 23,8 derajat celcius.
"Trennya naik yah kalau untuk dari tahun 1975, 22,6 kemudian 23, naik jadi 23,4, naik 23,5 hingga 2020 itu 23,8 (derajat celcius)," ungkapnya.
Di tahun 2022 ini, ia menuturkan suhu udara rata-rata sejak Januari hingga Juli ada di angka 23,4 derajat celcius. Memang jika dibandingkan tahun 2020, suhu udara Bandung mengalami penurunan.
Iid menjelaskan penurunan itu terjadi karena di masa pandemi, kendaraan yang digunakan oleh masyarakat cenderung berkurang. Hal itu membuat emisi gas kendaraan menjadi lebih sedikit dan berdampak pada suhu udara yang ikut turun.
"Berkurangnya kendaraan, gas emisi menjadi berkurang. Tapi semenjak banyak lagi peningkatan gas emisi, ada (dampak)," jelasnya.
(bba/mso)