Pemilik Toko Kelontong Bingung Hadapi Emak-emak Beli Telur

Serba-serbi Warga

Pemilik Toko Kelontong Bingung Hadapi Emak-emak Beli Telur

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 25 Agu 2022 15:11 WIB
Warung kelontong di Bandung kebingungan hadapi emak-emak beli telur.
Pemilik warung kelontong di Bandung kebingungan menghadapi emak-emak beli telur (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Keluhan tingginya harga telur ayam di Kota Bandung terjadi di masyarakat. Saat ini diketahui, harga telur mencapai Rp 33 ribu per kilogram.

Salah satu masyarakat yang mengeluh adalah Narsono, warga Pasir Koja, Kota Bandung. Di rumahnya, Narsono memiliki warung kelontong yang menjual telur eceran.

Naiknya harga telur yang mencapai Rp 33 ribu per kilogram dikeluhkan Narsono. Ia mengatakan kenaikan harga telur sebenarnya sudah biasa terjadi. Namun kali ini berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau naik sebenarnya biasa sih. Tapi Sekarang naiknya dari agen saya kemarin beli 2 kilo itu, satu kilonya Rp 30 ribu," kata Narsono kepada detikJabar, Kamis (25/8/2022).

Naiknya harga dari agen membuat Narsono ikut menaikkan harga jual ke konsumen. Saat ini, ia menjual telur dengan harga Rp 2.500 per butir.

ADVERTISEMENT

Kata dia, menaikkan harga telur membuat banyak konsumen yang mayoritas ibu-ibu komplain. Namun ia tidak bisa menjelaskan banyak soal kenaikan harga telur tersebut.

"Kalau dijual ke konsumen Rp 2.500 satu biji, dari tadinya Rp 2.000. Kalau seperempat itu saya jual Rp 7 ribu, sekarang jadi Rp 9 ribu, naik Rp 2 ribu," ujarnya.

"Pembeli pasti komplain kok harganya naik karena mereka nggak tahu jadi komplain. Soalnya belinya satuan, ya kenapa naik katanya, saya juga nggak tau dari sananya," ucap Narsono.

Kenaikan harga telur menurut Narsono sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Meski stok telur terbilang aman, namun harga yang tinggi membuatnya bingung untuk menghadapi ibu-ibu yang membeli telur di warungnya.

"Udah semingguan lah kalo gak salah naiknya. Pelan-pelan naiknya dari Rp 28 ribu gitu. Sempat turun tapi naik lagi sampe Rp 33 ribu. Kalau stok mah aman di sini agen-agen disini cuma harganya doang yang melambung," jelasnya.

Narsono hanya bisa berharap harga telur kembali stabil seperti semula. Sebab bukan dirinya saja yang mengeluhkan naiknya harga telur.

"Harapannya tolong lah ke pemerintah agar telor diturunin karena semua mengeluh nggak saya juga kaya penjual nasi goreng gitu pada ngeluh," tutup Narsono.

(bba/iqk)


Hide Ads