Bertambahnya Jumlah Kendaraan Turut Pengaruhi Peningkatan Suhu Bandung

Bertambahnya Jumlah Kendaraan Turut Pengaruhi Peningkatan Suhu Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 25 Agu 2022 02:00 WIB
Kawasan wisata Lembang diserbu wisatawan pada libur panjang akhir pekan ini. Kondisi itu menyebabkan kepadatan arus lalu lintas di Jalan Raya Lembang-Setiabudi, Minggu, 27/2/2022.
Kondisi lalin Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Tidak lagi sedingin dulu. Itulah ungkapan yang pas disematkan untuk Bandung saat ini. Dikenal sebagai kota dengan udara sejuk dan dingin, namun kini hawa di Bandung terasa jauh lebih panas.

Perubahan suhu udara di kota berjuluk 'Paris van Java' disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya kendaraan. Tidak dipungkiri lagi jika emisi gas kendaraan berdampak pada perubahan iklim.

Jumlah kendaraan pun semakin hari terus bertambah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, jumlah kendaraan baik itu roda dua, roda empat maupun kendaraan umum semakin banyak jumlahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tahun 2005, jumlah kendaraan dengan kategori bukan umum (pribadi dan dinas) mencapai 639.927 unit dan kendaraan umum 11.657 unit.

Jumlah kendaraan itu mengalami peningkatan hingga dua kali lipat 10 tahun berikutnya. Di tahun 2015, jumlah kendaraan kategori bukan umum mencapai 1.602.207 unit dan kendaraan kategori umum mencapai 14.815.

ADVERTISEMENT

Sedangkan data terakhir BPS tahun 2018, kendaraan di Kota Bandung mencapai 1.724.494 unit untuk kategori bukan umum dan 14.178 untuk kategori umu.

Namun di tahun 2022, besar kemungkinan jika jumlah kendaraan di Kota Bandung semakin bertambah mengingat banyaknya kendaraan-kendaraan baru yang dibeli oleh masyarakat.

Pakar sains atmosfer ITB Zadrach L Dupe mengatakan bertambahnya jumlah kendaraan di Kota Bandung memang berpengaruh dalam perubahan suhu udara. Namun, itu hanya satu dari beberapa faktor yang jadi penyebab suhu Bandung makin meningkat.

"Penambahan jumlah kendaraan bermotor hanyalah merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang lain," kata Zadrach saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (24/8/2022).

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, suhu udara di Kota Bandung mengalami kenaikan hingga tiga derajat celsius selama 45 tahun terakhir

Pada tahun 1975, rata-rata suhu udara di Kota Kembang mencapai 22,6 derajat celcius. Pada 2015, rata-rata suhu udara alami kenaikan satu derajat, yakni mencapai 23,6 derajat celsius. Dan, pada 2020 rata-rata suhu udara mencapai 25,69 derajat celsius.

Menurut Zadrach naiknya suhu udara itu tidak lagi bisa diturunkan. Saat ini yang bisa dilakukan adalah bagaimana menjaga agar suhu udara itu tidak lagi mengalami kenaikan.

"Saat ini sudah tidak bisa, yang dapat dilakukan adalah menjaga supaya suhu udara jangan naik lagi," ujarnya.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads