Cerita Mantan Sekuriti Jadi Ojol, Segarkan Otak di Jalanan

Serba-serbi Warga

Cerita Mantan Sekuriti Jadi Ojol, Segarkan Otak di Jalanan

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 25 Agu 2022 11:25 WIB
Andi Efendi, driver ojol.
Andi Efendi, driver ojol. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Andi Efendi tengah menunggu orderan penumpang. Ia duduk santai di warung di Jalan Aceh Kota Bandung.

Andi tampak ramah. Ia berbincang dengan rekan ojek online (ojol) lainnya yang juga tengah menunggu orderan. Andi berjaket ojol sejak 2017. Awalnya, ojol jadi sampingan untuk menambah penghasilan.

"Sekarang mah full time. Dulu mah ada kerjaan lain," ucap Andi saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (25/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi sempat menjadi pegawai di salah satu kafe di Kota Bandung. Namun, karena usianya sudah 40 tahun, Andi merasa tak produktif lagi untuk bekerja di kafe.

"Sekarang mah kafe kan identik anak muda-muda," kata Andi.

ADVERTISEMENT

Usai tak lagi bekerja di kafe, Andi bekerja di Kantor Kecamatan Sumur Bandung. Ia didapuk sebagai petugas keamanan dengan status honorer.

Durasi pekerjaan Andi saat bertugas menjaga keamanan kantor kecamatan tak lama, hanya setahun. Andi saat berseragam petugas keamanan, ia juga berseragam ojol. Saat itu, Andi tergiur dengan penghasilan yang lumayan dari ojol.

"Dulu sehari bisa Rp 400 ribuan. Ada bonus trip, kalau bisa tembus 30 trip. Bonusnya Rp 150 ribuan," kata Andi.

Penyegaran Otak di Jalanan

Perubahan manajemen hingga perubahan tarif membuat penghasilan Andi dan driver ojol lainnya menyusut. Kini Andi rata-rata hanya mengantongi Rp 150 ribuan per hari.

Andi selalu datang paling siang di tongkrongan ojol di Jalan Aceh. Pagi hari, Andi sibuk membantu keluarga membuka warung. Kemudian siang hingga malamnya, ia habiskan mencari peruntungan di jalanan.

"Kalau nggak enaknya ya jadi ojol tuh macet. Kalau orderan dan penumpang itu kan ada aja ya, ya yang rewel, baik, aneh dan lainnya lah," ucap Andi.

Sudah lima tahun lebih Andi jadi ojol. Ia menikmati. Baginya, menjadi ojol seperti penawar stres. Bertemu banyak orang, berbincang dengan penumpang, ngobrol bareng teman di tongkrongan dan lainnya.

Jalanan membuat Andi menemukan arti perkawanan, menambah kekeluargaan, dan lainnya. "Jadi refresh otak aja kalau jadi ojol. Banyak teman dan saya suka di jalan memang," kata Andi.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads